Fuihh….cape juga setelah berlama-lama ngetik translate English – Indonesia (belajar nih, ada tugas dari dosen..zizizi…), iseng-iseng kuputar deh mp3..”bila aku jatuh cinta..”…blip..tiba2 ada laya kecil di pojok kakan bawah laptopku, waahhh…baterenya udah mo abis @#$%#^.
Pasti gak asik kan kalo kita dapet kejadian kayak gitu?? Walaupun sebenarnya kita secara tidak sadar terkadang memang memboroskan pemakaian baterai laptop kita. Nah berikut ini 14 hal yang dapat dilakukan untuk menghemat baterai laptop:
1. Matikan yang tidak diperlukan. Biasanya kita lupa mematikan Bluetooth dan Wi-Fi setelah digunakan. Sekarang kan sudah banyak fasilitas satu tombol untuk ON/OFF perangkat itu, tinggal “klik”.
2. Turunkan ke-terang-an layar monitor. Dalam kondisi tertentu kita membutuhkan layar monitor yang lebih berpendar utnuk membuat mata kita nyaman. Tapi coba bayangkan jika kita dalam keadaan gelap dengan layar yag gemerlap…sakit tuh mata! Turunkan ke-terang-annya, karena konsumsi baterai laptop paling banyak untuk layar.
3. Lepaskan peralatan yang tidak perlu. Colok iPod, USB flashdisk, 3G data card, and so on. Peralatannya sih kecil, tapi kalo 5 alat masing2 2 watt = 10 watt juga kan konsumsi dayanya, terus baterai laptop kemampuannya berapa watt??
4. Optimasi Pengaturan Daya. Di Windows XP, Vista, Unix terdapat fasilitas hemat konsumsi daya, coba klik ke Control Panel –> Power Option, pastikan sevice untuk menghemat listrik, seperti: matikan layar atau harddisk jika tidak digunakan untuk waktu ….(pilih saja 1 menit, gak masalah kok)
5. Perhatikan baterai. Banyak orang percaya Lithium-Ion baterai tak perlu di charge sampai penuh, kira2 kalo gak penuh lalu kita berpikir kinerjanya bakalan maksimal?? Jangan ambil resiko, charge sampai penuh jika ada kesempatan!!
6. Jangan gunakan service grapik yang tidak perlu. Sistem operasi sekarang memanjakan mata penggunanya dnegan tampilan yang menawan, resikonya kartu grafis kerja lebih keras, konsekuensinya?? Daya yang diperlukan semakin banyak!! Bahkan katru grafis Nvidia 9400M yang digunakan oleh MacBook, masih menggunakan daya sebesar 12watt. Cobalah buang beberapa keindahan untuk mata anda sebentar saja (kan kalo hanya pakai laptop tanpa asupan listrik om PLN).
7. Gunakan memori yang besar. Data yang disimpan atau dibaca dari harddisk yang di proses memori, jika terlalu besar akan menggunakan ruangan cadangan (virtual/swap memory) diharddisk. Keadaan ini memaksa harddisk berputar lebih banyak, daya diperlukan untk menggerakkannya. Berikan tambahan memori (RAM) pada laptop, karena RAM mengkonsumsi daya lebih sedikit dibandingkan harddisk.
8. Kerjakan pekerjaan prioritas.!! Pasti kan?
9. Atur Hibernasi (hibernation). Atur waktu hibernasi laptop anda, jadi jika komputer ditinggal untuk waktu yg agak lama secara otomatis akan hibernasi, berhenti sememtara semua sistemnya, daya?? sangat sedikit dikonsumsi.
10. Keluarkan CD/kepingan disk dari disk drive-nya. Selama CD masih berada dalam drive, terkadang drive akan memutarnya secara otmatis terutama jika kita sedang mencari file di folder tertentu. Gunakan CD dengan bijak.
11. Jangan install aplikasi dari CD. Semakin sering putaran CD drive, semakin besar konsumsi daya. Instalasi sebaiknya menggunakan flasdisk.
12. Matikan/kecilkan volume speaker. untuk menghasilkan suara, speaker mambutuhkan asupan daya untuk menggerakkan membrannya. Semakin besar daya yang diberikan, semakin besar suaranya. Well, dengarkan musik dahulu atau kerja dulu, atau keduanya???
13. Defrag harddisk secara teratur. Dengan defrag, kita mengatur ulang susunan file, so memori akan lebih mudah mencari file jika susunannya teratur. Tapi lakukan defragmenter ketika anda menggunakan aliran listrik ya, bukan sedang menggunakan baterai.
14. Kurangi aplikasi background. Aplikasinya dapat berupa “Search”, “Schedule Task”, and etc. MAtikan saja jika sedang tidak digunakan.
Nah selamat mencoba tips di atas, semoga yang kita keluhkan selama ini bisa diatasi. Buat yg mendukung isu pencegahan pemanasan global ini mungkin bisa menjadi acuan juga ya..heheh…..
Share Knowledges, experience, what is WRONG...???? We serve Better Than The Others - We Can do Anything As Long As We Never Give Up
Minggu, 28 Maret 2010
Sabtu, 27 Maret 2010
Share Folder Tanpa Password Dengan Samba ….
Samba, sebuah tool sakti untuk berbagi file dengan komputer lain. Dengan samba kita dapat berbagi bahkan dengan Operating System yang berbeda. Seperti windows dengan linux. Defaultnya linux tidak bisa mengakses folder share milik windows, demikian sebaliknya. Untuk itu digunakanlah samba. Dengan samba dari linux kita bisa mengakses folder share milik windows, sebaliknya dengan samba pula folder share di linux bisa diakses dari windows.
Samba diinstall di linux, dalam hal ini penulis menggunakan distro ubuntu, untuk linux yang lain caranya menyesuaikan. Supaya linux dapat mengakses folder share milik windows cukup dengan menginstall sambanya saja. Otomatis linux akan dapat membaca folder share windows. Sedangkan supaya windows dapat mengakses folder share milik linux maka samba perlu dikonfigurasi terlebih dahulu. Caranya adalah sebagai berikut.
Langkah pertama adalah dengan menginstall samba terlebih dahulu.
sudo apt-get install samba
Setelah itu baru samba-nya dikonfigurasi. Pengkonfigurasian samba dilakukan pada file /etc/samba/smb.conf. Langkah selanjutnya sebagai berikut :
1.Pertama ktia buka file konfigurasi sambanya
sudo gedit /etc/samba/smb.conf
2.Setelah itu akan terbuka sebuah teks editor berisi aturan-aturan pengkonfigurasian samba. Kemudian cari kata security = user. Setelah ketemu ganti dengan kata berikut
security = share
Jangan lupa untuk menghilangkan tanda titik koma (;) di depan kata security tersebut
3.Hilangkan juga tanda titik koma (;) pada bagian guest account = nobody
4.Kemudian pada bagian akhir kita berikan setting untuk folder yang akan kita share
[nama folder share]
writable = no
path = /path/nama/directory
public = yes
guest ok = yes
guest only = yes
guest account =nobody
browsable = yes
5.Setelah itu restart sambanya
/etc/init.d/samba restart
Setelah konfigurasi berjalan sempurna, folder share milik linux sudah bisa terbaca dari windows. Untuk konfigurasi lebih lanjut dapat diutak-atik sendiri …….
Samba diinstall di linux, dalam hal ini penulis menggunakan distro ubuntu, untuk linux yang lain caranya menyesuaikan. Supaya linux dapat mengakses folder share milik windows cukup dengan menginstall sambanya saja. Otomatis linux akan dapat membaca folder share windows. Sedangkan supaya windows dapat mengakses folder share milik linux maka samba perlu dikonfigurasi terlebih dahulu. Caranya adalah sebagai berikut.
Langkah pertama adalah dengan menginstall samba terlebih dahulu.
sudo apt-get install samba
Setelah itu baru samba-nya dikonfigurasi. Pengkonfigurasian samba dilakukan pada file /etc/samba/smb.conf. Langkah selanjutnya sebagai berikut :
1.Pertama ktia buka file konfigurasi sambanya
sudo gedit /etc/samba/smb.conf
2.Setelah itu akan terbuka sebuah teks editor berisi aturan-aturan pengkonfigurasian samba. Kemudian cari kata security = user. Setelah ketemu ganti dengan kata berikut
security = share
Jangan lupa untuk menghilangkan tanda titik koma (;) di depan kata security tersebut
3.Hilangkan juga tanda titik koma (;) pada bagian guest account = nobody
4.Kemudian pada bagian akhir kita berikan setting untuk folder yang akan kita share
[nama folder share]
writable = no
path = /path/nama/directory
public = yes
guest ok = yes
guest only = yes
guest account =nobody
browsable = yes
5.Setelah itu restart sambanya
/etc/init.d/samba restart
Setelah konfigurasi berjalan sempurna, folder share milik linux sudah bisa terbaca dari windows. Untuk konfigurasi lebih lanjut dapat diutak-atik sendiri …….
Setting UP SAMBA
What is SAMBA
Samba is an implementation of the SMB/CIFS protocol for Unix systems, providing support for cross-platform file and printer sharing with Microsoft Windows, OS X, and other Unix systems.
Samba can be used to:
•Act as a server for SMB clients: share folders and printers, including PDF pseudo-printers so all the computers in your network may write PDF files •Act as a domain controller in a Windows network (authenticating users, etc.) •Do some more complex things, such as using a Windows domain controller to authenticate the users of a Linux/UNIX machine Samba is freely available under the GNU General Public License. More information be found at http://www.samba.org.
Back to top
Client Access - Browsing SMB shares
The samba package is a meta-package intended to be installed on file and printer sharing servers. Clients do not need this meta-package (you are acting as a client if you need to access files on another computer). For example, installing samba is not necessary if you only need your Ubuntu system to do any of the following:
•Access shared folders, drives and printers on a Windows computer (that is, act as a client with Windows servers). To do this, you only need the smbfs plugin. See MountWindowsSharesPermanently for more information.
•Have your Windows computer use (via a network) a printer that is attached to a Linux computer. CUPS can be configured to make the printer accessible to the network. •Share directories between two Linux computers. You can use NFS or setup an SSH server on one computer and access it from other computers using an scp or sftp client, or Places -> Connect to Server... and choose "SSH" as the service type.
Ubuntu Clients
Ubuntu and Gnome make it easy to access files on a Windows network share. Open the Places Menu, then click on Network. You will see a Windows network icon. Double-click to open it. The next window shows all the domains/workgroups found on your network. Inside each domain/workgroup you will see all the computers on the domain/workgroup with sharing enabled. Double-click on a computer icon to access its shares and files.
•If you want to be able to share folders with nautilus (the file browser), install the nautilus-share package (installed by default in Ubuntu 9.10 Desktop edition):
sudo apt-get install nautilus-shareAlternate: From the menu at the top select "Location" -> "Connect to a server". In the "Service type" pull down select "Windows share". Enter the server ip address in the "Server:" box and the share name in the "Share:" box. Click "Connect" and then "Connect" again on the second dialog box
Note: The default installation of Samba does not synchronize passwords. You may have to run "smbpasswd" for each user that needs to have access to his Ubuntu home directory from Microsoft Windows.
Windows Clients (XP,Server,Vista, Win7)
Microsoft Windows clients connect and browse through their corresponding network interface.
Example: XP clients can open Windows Network Neighborhood or My Network Places to browse available SMB shares.
Back to top
Samba Client - Manual Configuration
This section covers how to manually configure and connect to a SMB file server from an Ubuntu client. smbclient is a command line tool similar to a ftp connection while smbfs allows you to mount a SMB file share. Once a SMB share is mounted it acts similar to a local hard drive (you can access the SMB share with your file browser (nautilus, konqueror, thunar, other).
Connecting to a Samba File Server from the command line
Connecting from the command line is similar to a ftp connection.
List public SMB shares with
smbclient -L //server -U userConnect to a SMB share with
smbclient //server/share -U userEnter you user password.
You can connect directly with
smbclient //server/share -U user%passwordbut your password will show on the screen (less secure).
Once connected you will get a prompt that looks like this :
smb: \>Type "help" , without quotes, at the prompt for a list of available commands.
Back to top
Connecting using CIFS
CIFS is included in the smbfs package and is a replacement for smbfs (I know, the terminology here is a little confusing).
Reference : http://linux-cifs.samba.org/
As above, install by any method, smbfs.
Allow non-root users to mount SMB shares
By default only root may mount SMB shares on the command line. To allow non-root users to mount SMB shares you could set the SUID, but I advise you configure sudo. You should configure sudo with visudo
You may either allow the gruop "users" to mount SMB shares, or add a group, samba, and add users you wish to allow to mount SMB shares to the samba group.
sudo groupadd samba
sudo adduser user sambaChange "user" to the username you wish to add to the samba group.
sudo visudoIn the "group" section add your group you wish to allow to mount SMB shares
Add a line in the "group" section :
## Members of the admin group may gain root privileges
%admin ALL=(ALL) ALL
%samba ALL=(ALL) /bin/mount,/bin/umount,/sbin/mount.cifs,/sbin/umount.cifsChange "%samba" to "%users" if you wish to allow members of the users group to mount SMB shares.
The following will mount the myshare folder on myserver to ~/mnt (it will be in your home directory):
mkdir ~/mnt
sudo mount -t cifs //myserver_ip_address/myshare ~/mnt -o username=samb_user,noexecNote: "samba_user" = the user name on the samba server (may be different from your log-in name on the client).
The "noexec" option prevents executable scripts running from the SMB share.
You will be asked for BOTH your sudo and then your samba_user password.
To umount,
sudo umount ~/mnt
Automagically mount SMB shares
In order to have a share mounted automatically every time you reboot, you need to do the following:
With any editor, create a file containing your Windows/Samba user account details:
gksu gedit /etc/samba/userKDE users must use kdesu rather than gksu and instead of Gedit they can use Kwrite as editor.
... it should contain two lines as follows:
username=samba_user
password=samba_user_passwordNote: "samba_user" = the user name on the samba server (may be different from your log-in name on the client). "samba_user_password" is the password you assigned to the samba_user on the samba server.
Save the file and exit gedit.
Change the permissions on the file for security:
sudo chmod 0400 /etc/samba/user # permissions of 0400 = read onlyNow create a directory where you want to mount your share (e.g. /media/samba_share):
sudo mkdir /media/samba_shareNow, using any editor, and add a line to /etc/fstab for your SMB share as follows:
sudo cp /etc/fstab /etc/fstab.bak
gksu gedit /etc/fstabAdd a line for your SMB share:
//myserver_ip_address/myshare /media/samba_share cifs credentials=/etc/samba/user,noexec 0 0The share will mount automatically when you boot. The "noexec" option prevents executable scripts running from the SMB share.
To mount the share now, without rebooting,
sudo mount /media/samba_shareYou can unmount the share with :
sudo umount /media/samba_shareIf you wish to increase security at the expense of convenience, use this line in /etc/fstab
//myserver_ip_address/myshare /media/samba_share cifs noauto,credentials=/etc/samba/user,noexec 0 0The noexec" option prevents executable scripts running from the SMB share.
Edit /etc/samba/user, remove the password (leave just the samba user).
Now the share will NOT automatically mount when you boot and you will be asked for your samba password.
Mount the share with :
sudo mount /media/samba_shareCIFS may cause a shutdown error.
CIFS VFS: Server not responding.There is a fix in the troubleshooting section of this forum post.
Back to top
Connecting using SMBFS (deprecated)
Note: This method still works, but as outlined under the "CIFS" section above is "deprecated" (no longer maintained and pending removal from the kernel).
Mounting a share on the local filesystem allows you to work around programs that do not yet use GnomeVFS to browse remote shares transparently. To mount a SMB share, first install smbfs:
sudo apt-get update
sudo apt-get install smbfsTo allow non root accounts to mount shares, change the permissions on the smbmnt program thus:
sudo chmod u+s /usr/bin/smbmnt /usr/bin/smbumount
--------------------------------------------------------------------------------
Note: This may be a security risk as after setting the SUID bit anyone can mount a SMB share. I advise you configure sudo, as above.
The working line in /etc/sudoers is as follows (see CIFS section above):
%samba ALL=(ALL) /bin/mount,/bin/umount,/sbin/mount.cifs,/sbin/umount.cifs,/usr/bin/smbmount,/usr/bin/smbumountThis allows any user in the samba group to mount SMB shares (you will need to create a samba group and add users).
The following will mount the myshare folder on myserver to ~/mnt (it will be in your home directory):
--------------------------------------------------------------------------------
mkdir ~/mnt
smbmount //myserver/myshare ~/mntTo umount,
smbumount ~/mntIn order to have a share mounted automatically every time you reboot, you need to do the following:
Open a shell as root
sudo -sCreate a file containing your Windows/Samba user account details:
vi /etc/samba/user...it should contain two lines as follows:
username=george
password=secretChange the permissions on the file for security:
chmod 0600 /etc/samba/userNow create a directory where you want to mount your share (e.g. /mnt/data):
mkdir /mnt/dataNow edit the file system table (/etc/fstab) and add a line as follows:
//server/share /mnt/data smbfs credentials=/etc/samba/user,rw,uid=bob 0 0...where 'bob' is the non-root user you log into ubuntu with, 'server' is the name or address of the Windows machine and 'share' is the name of the share.
To mount the share now, just use the following command as root. It will mount automatically on subsequent reboots.
mount /mnt/datato be continued...
Ubuntu Client
On the Ubuntu client using the menu at the top, go to "Places" -> "Network". You will see an icon "Windows network" and should be able to browse to your shared folder. You will be asked for a password, leave it blank. Click the "Connect button.
(no need for a password).
If you would like to mount your SMB share using your (server) hostname rather than the IP Address, edit /etc/hosts and add your samba server (syntax IP Address hostname).
192.168.1.100 hostnameWhere "hostname" = the name of your samba server.
Windows Client
On Windows open "My Computer" and navigate to "My Network Places". Navigate to your Ubuntu server and your share will be available without a password.
Alternate : From the menu at the top select "Tools" -> "Map Network Drive". Select an available letter for your SMB share (Default is z: ). In the "Folder:" box enter \\samba_server_ipaddress\share. Tic (Select with the mouse) the option "Reconnect at login" if you want the share to be automatically mounted when you boot Windows. Click the "Finish" box. A dialog box will appear, enter your samba user name and password. Click "OK".
If you would like to mount your SMB share using your (server) hostname rather than the IP Address, edit C:\WINDOWS\system32\drivers\etc\hosts and add your samba server (syntax IP Address hostname).
192.168.1.100 hostnameWhere "hostname" = the name of your samba server. Back to top
Samba Server Configuration - Graphical
Note: For Ubuntu 8.04 (Hardy) and later, shared folders are created directly from the folder. Browse to the location of the folder you would like to share, right-click the folder, and choose Sharing Options. Click the Share this folder.
This section should allow you to "quick start" SMB shares between Ubuntu and either Ubuntu or Windows servers. The gui method is easier to work with, because:
1.Shares are Public (browsable in Network Places) 2.A password is not set for shares (they can be mounted by anyone). However, remember that this is less secure.
Be warned you are installing a service (server) and you may wish to install a Firewall management utility to help prevent undesired access. See also the manual configuration sections below to learn how to "hide" your shares from browsing and set a password for access.
Ubuntu Server
This section enables Ubuntu as a samba file server.
Sharing a Folder
To share a directory you must have permission to access the directory. Go to your home directory ( Places -> Home folder). Right click on the "Documents" directory and in the pop up menu select "Share Folder".
If samba is not installed you will get a pop up menu "Sharing services are not installed". Select "Install Windows networks support (SMB)" and deselect "Install Unix networks support (NFS)" -> then click "Install services".
If you get an error message that the samba .deb could not be found, open a terminal and update apt-get.
sudo apt-get updateTry again and Ubuntu will download and install samba. Right click on the "Documents" directory and in the pop up menu select "Share Folder". You will get a pop up menu "Share Folder". Select "Windows networks (SMB)" in the pull down menu and give your share a name in the "Name" box. Unselect the "Read only" check box if you want read/write access to the share. Click the "Share" button.
Windows XP Server
This section enables Windows XP as a samba file server.
Sharing a Folder
1. On the Windows server, browse in explorer ("My Computer") to the location of the folder you wish to share (C:\Documents and Settings for example). Next right click on the folder to share and select "Sharing and Security...". In the pop-up dialog box click the "Sharing" tab. Click the "Network Setup Wizard" to configure your network to allow shares. Work your way through the wizard. Note the default workgroup is MSHOME. You may change this value if you like but all your computers should be in the same workgroup. Eventually you will be given the option to "Turn on file and printer sharing". This is the option you want, continue with the network wizard. You will have to restart your computer for the settings to take effect -> Restart Windows.
2. After rebooting, again open explorer ("My Computer") and navigate to the folder you wish to share. Again right click on the folder and select "Sharing and Security...". In the pop-up dialog box click the "Sharing" tab. In the "Network sharing and security" box, tic (select with the mouse) the "Share this folder on the network" box. Give the folder a share name. This will give read only access to Ubuntu computers via samba. To allow read/write access tic (select with the mouse) the "Allow network users to change my files" box. Click the "Apply" button and close the dialog box.
Back to top
Samba Server Configuration - Manual
Configuration is performed by reading and editing /etc/samba/smb.conf, the configuration file for the samba server.
There are a few graphical tools available such as "kdenetwork-filesharing" and "Swat".
A fairly comprehensive graphical Samba configuration tool is available for KDE, by installing the "kdenetwork-filesharing" package. Once install, you can find it by launching the KDE Control Center. (Alt-F2 and then type kcontrol). Browse to Internet & Network > Samba. It is fairly easy to use.
A less friendly but also graphical tool is Swat, a web-based interface.
The following tips show how to do some basic things without installing additional software, using the command line. It is not difficult, just be careful with typos.
First open a terminal: Applications > System Tools > Terminal and open the file smb.conf
sudo nano -w /etc/samba/smb.confHow to Save: To save in nano use "CTRL-O", then "CTRL-X".
Tip: Replacing nano with gedit gives you a nice graphical editor.
The file *smb.conf* is divided in several sections:
Global Settings
Debugging/Accounting
Authentication
Printing
File sharing
Misc
Share DefinitionsComments may start with either a # or a ;
Global Settings
Let's start with Global Settings. Here you will see several lines, which you can also see in the graphical networktool like workgroup and wins server. If you changed everything to your liking already then you can skip this section, if not change to what you need. If you do not know what items mean, leave them be and read the relevant part in the real Samba-howto instead of randomly changing them. It will save you trouble-shooting later.
File Sharing (Basics)
The important part for us is File sharing. Samba shares are named in brackets, [ ], and configured by adding options in the lines that follow. Most options are boolean (yes / no).
We need to change:
[homes]
comment = Home Directories
browseable = no
# By default, the home directories are exported read-only. Change next
# parameter to 'yes' if you want to be able to write to them.
writable = noThis describes your /home folder. Usually you want to share this folder in a home-environment, because these are the files you want to share. To do so, make the following changes:
[homes]
comment = Home Directories
browseable = yes
# By default, the home directories are exported read-only. Change the
# next parameter to 'no' if you want to be able to write to them.
read only = noThis finishes sharing your /home folder. The last thing we need to do is fixing a user.
Add users who can access your shares with the 'smbpasswd' command.
sudo smbpasswd -a username
New SMB password:
Retype new SMB password:
Added user username.NOTE: the username used here should be a real user setup on your PC/Server. Reload Samba for every change to users/passwords or 'smb.conf'
sudo /etc/init.d/samba reloadThat's the basis of Samba file-sharing. Please leave your comments about what else is needed here.
- Can/should the SMB password be different from the user's system password? MartinSpacek - 2007-11-19
Back to top
File Sharing (Advanced)
We started with the base of Samba file-sharing. The above-mentioned items should be enough to get you started. Next we will add details that you might or might not need.
If you have more than one network card
If you have more than one network card (or interface) then you have to define where you want Samba to run. In smb.conf under the [global] section, add:
interfaces = 127.0.0.1, 192.168.0.31/24
bind interfaces only = yesThe first address (127.0.0.1), is a loopback network connection (it's your own machine). The second address (192.168.0.31), is the address of the card you want Samba to run on, the second number (24) is the subnet default for a CLASS-C network. It may vary depending on your network.
With "bind interfaces only" you limit which interfaces on a machine will serve SMB requests.
You can limit which IP address can connect to your Samba server adding these lines:
hosts allow = 127.0.0.1, 192.168.0.31, 192.168.0.32
hosts deny = 0.0.0.0/0The loopback address must be present in the first line. The second line deny access from all IP address not in the first line.
Back to top
Private and public shares in same config
First you'll want to set this up in the [global] section of your smb.conf
[global]
security = user
encrypt passwords = true
map to guest = bad user
guest account = nobodysecurity = user restricts logins to users on your server. encrypt passwords = true is necessary for most modern versions of Windows to login to your shares. map to guest = bad user will map login attempts with bad user names to the guest account you specify with guest account = nobody. That is, if you attempt to login to the share with a user name not set up with smbpasswd the you will be logged in as the user nobody.
Next the private share
[private]
comment = Private Share
path = /path/to/share/point
browseable = no
read only = noIf browsable is set to no the share will not show up on graphical browsers such a "My Network Places" on Windows or Places -> Network on Ubuntu.
path is the path to the directory that you want to share out. browseable = no will have the share not show up when users browse the network. read only = no will let you, as an authenticated user, write to the share.
Finally, the public share
[public]
comment = Public Share
path = /path/to/share/point
read only = no
guest only = yes
guest ok = yesAgain, path is the path to the directory that you want to share out. read only = no will allow users to write to this share. guest only = yes and guest ok = yes will allow guest logins and also force users to login as guests. The user you specified with guest account in the [global] section must have write permissions on /path/to/share/point in order to write files to the share.
Note: When Windows attempts to access a SMB share it will use the current Windows user name and password. The map to guest = bad user trick above allows access to the public share only if you give Samba an incorrect user name. If you give it a valid user name, but a bad password, the login will fail and Windows will give you a password prompt when you try to access the share. If you have the same user name for your Windows machine and your Ubuntu machine, you could be unwittingly giving the Samba server a valid user name, but invalid password. To resolve this you will either have to change the Windows user name, or to remove that user name from the Samba password file with sudo smbpasswd -x [username].
Note: The above uses security = user. To access the private shares you will have to make sure the user exists in smbpasswd. These users must also already exist as normal users on your machine. You add users to smbpasswd simply by running sudo smbpasswd -a [username] and giving a password.
Setting permissions
To set permissions of newly created documents / files edit /etc/samba/smb.conf and in the [global] section add :
create mask = 0644
directory mask = 0755Back to top
Sharing CUPS Printers
Graphical Configuration
Setup Ubuntu Print Server
1.In your menu go to System -> Administration -> Printing
2.Under "Local Printers" on the left, select the printer you wish to share. Select the "Policies" tab on the right and make sure the "Shared" box is selected.
Ubuntu Client
1.Again go to System -> Administration -> Printing
2.Click "New Printer" in the upper right. In the next menu select "Windows Printer via SAMBA". Now enter your Ubuntu Samba Print Server (set up as above) IP address in the box on the left titled "smb://". Click the "Browse" button. 3.Select the printer in the "SMB Browser" window (Click on the little arrows). Once you have selected your printer, check the "Authentication required" and enter your samba user name and password. Then click the "Verify" button. You should see confirmation that the share is available. 4.Click the "Forward" button and install the drivers for your printer as you would for any other printer.
Windows Client
1.Go to Control Panel -> Printers
2.Click "Add a printer" on the upper left. The printer wizard will start -> click forward. Select Network Printer and click "Next". Select "Browse for a printer" (Top button) and click "Next". In the next window, navigate to your Ubuntu Samba Print Server and click "Next". Continue with the printer and driver installation.
For more information, see NetworkPrintingFromWinXP.
Back to top
Manual Server Configuration
If You would like to share Your printers make the following changes to Samba:
If not already done create the Samba-user You want the share to be used by.
In smb.conf uncomment and change the lines ending up with the following configuration:
########## Printing ##########
# If you want to automatically load your printer list rather
# than setting them up individually then you'll need this
load printers = yes
# [...] // Some BSD printing stuff, do not edit if You do not need to
# CUPS printing. See also the cupsaddsmb(8) manpage in the
# cupsys-client package.
printing = cups
printcap name = cupsand in the Share Definitions section append and/or modify the [printers] part ending up like this:
# ======================= Share Definitions =======================
# [...] // File and Folder sharing, do not edit if You do not need to
[printers]
comment = All Printers
browseable = no
path = /tmp
printable = yes
public = yes
writable = no
create mode = 0700
printcap name = /etc/printcap
print command = /usr/bin/lpr -P%p -r %s
printing = cupsSome explanation what is done:
the [printers] part defines the default-behavior for all the printers that are mentioned in "printcap name". A sort of template how to create shares for these printers. This template is applied if "load printers" is set to true. For more detailed explanation refer to the Samba documentation.
And do not forget to reload Samba:
sudo /etc/init.d/samba reloadBack to top
Securing Samba
This section was started to give some general advise on security considerations and is not an exhaustive review of samba security.
/etc/samba/smb.conf
•Networking Section - use "hosts allow" and "hosts deny"
# hosts allow = 127.0.0.1 192.168.1.0/24
hostal allow = 127.0.0.1 192.168.1.1 192.168.1.2
hosts deny = 0.0.0.0/0hosts deny 0.0.0.0/0 = all others. •Shares ◦When defining a share, consider the following options : 1.browseable = no ~ Shares will not show up when browsing your network. 2.users = user1 user2 ~ List of users able to access the share When setting up a Samba share, you can limit the users who have access to your share
[private]
comment = Private Share
path = /path/to/share/point
browseable = no
read only = no
valid users = user1 user2 user3Now only samba users user1, user2, and user3 will have access to the share "private".
Firewall
Configure your firewall (iptables) to limit access to your server. Samba uses ports
•UDP ports 137 and 138 •TCP ports 139 and 445
https://help.ubuntu.com/community/SettingUpSamba
Samba is an implementation of the SMB/CIFS protocol for Unix systems, providing support for cross-platform file and printer sharing with Microsoft Windows, OS X, and other Unix systems.
Samba can be used to:
•Act as a server for SMB clients: share folders and printers, including PDF pseudo-printers so all the computers in your network may write PDF files •Act as a domain controller in a Windows network (authenticating users, etc.) •Do some more complex things, such as using a Windows domain controller to authenticate the users of a Linux/UNIX machine Samba is freely available under the GNU General Public License. More information be found at http://www.samba.org.
Back to top
Client Access - Browsing SMB shares
The samba package is a meta-package intended to be installed on file and printer sharing servers. Clients do not need this meta-package (you are acting as a client if you need to access files on another computer). For example, installing samba is not necessary if you only need your Ubuntu system to do any of the following:
•Access shared folders, drives and printers on a Windows computer (that is, act as a client with Windows servers). To do this, you only need the smbfs plugin. See MountWindowsSharesPermanently for more information.
•Have your Windows computer use (via a network) a printer that is attached to a Linux computer. CUPS can be configured to make the printer accessible to the network. •Share directories between two Linux computers. You can use NFS or setup an SSH server on one computer and access it from other computers using an scp or sftp client, or Places -> Connect to Server... and choose "SSH" as the service type.
Ubuntu Clients
Ubuntu and Gnome make it easy to access files on a Windows network share. Open the Places Menu, then click on Network. You will see a Windows network icon. Double-click to open it. The next window shows all the domains/workgroups found on your network. Inside each domain/workgroup you will see all the computers on the domain/workgroup with sharing enabled. Double-click on a computer icon to access its shares and files.
•If you want to be able to share folders with nautilus (the file browser), install the nautilus-share package (installed by default in Ubuntu 9.10 Desktop edition):
sudo apt-get install nautilus-shareAlternate: From the menu at the top select "Location" -> "Connect to a server". In the "Service type" pull down select "Windows share". Enter the server ip address in the "Server:" box and the share name in the "Share:" box. Click "Connect" and then "Connect" again on the second dialog box
Note: The default installation of Samba does not synchronize passwords. You may have to run "smbpasswd" for each user that needs to have access to his Ubuntu home directory from Microsoft Windows.
Windows Clients (XP,Server,Vista, Win7)
Microsoft Windows clients connect and browse through their corresponding network interface.
Example: XP clients can open Windows Network Neighborhood or My Network Places to browse available SMB shares.
Back to top
Samba Client - Manual Configuration
This section covers how to manually configure and connect to a SMB file server from an Ubuntu client. smbclient is a command line tool similar to a ftp connection while smbfs allows you to mount a SMB file share. Once a SMB share is mounted it acts similar to a local hard drive (you can access the SMB share with your file browser (nautilus, konqueror, thunar, other).
Connecting to a Samba File Server from the command line
Connecting from the command line is similar to a ftp connection.
List public SMB shares with
smbclient -L //server -U userConnect to a SMB share with
smbclient //server/share -U userEnter you user password.
You can connect directly with
smbclient //server/share -U user%passwordbut your password will show on the screen (less secure).
Once connected you will get a prompt that looks like this :
smb: \>Type "help" , without quotes, at the prompt for a list of available commands.
Back to top
Connecting using CIFS
CIFS is included in the smbfs package and is a replacement for smbfs (I know, the terminology here is a little confusing).
Reference : http://linux-cifs.samba.org/
As above, install by any method, smbfs.
Allow non-root users to mount SMB shares
By default only root may mount SMB shares on the command line. To allow non-root users to mount SMB shares you could set the SUID, but I advise you configure sudo. You should configure sudo with visudo
You may either allow the gruop "users" to mount SMB shares, or add a group, samba, and add users you wish to allow to mount SMB shares to the samba group.
sudo groupadd samba
sudo adduser user sambaChange "user" to the username you wish to add to the samba group.
sudo visudoIn the "group" section add your group you wish to allow to mount SMB shares
Add a line in the "group" section :
## Members of the admin group may gain root privileges
%admin ALL=(ALL) ALL
%samba ALL=(ALL) /bin/mount,/bin/umount,/sbin/mount.cifs,/sbin/umount.cifsChange "%samba" to "%users" if you wish to allow members of the users group to mount SMB shares.
The following will mount the myshare folder on myserver to ~/mnt (it will be in your home directory):
mkdir ~/mnt
sudo mount -t cifs //myserver_ip_address/myshare ~/mnt -o username=samb_user,noexecNote: "samba_user" = the user name on the samba server (may be different from your log-in name on the client).
The "noexec" option prevents executable scripts running from the SMB share.
You will be asked for BOTH your sudo and then your samba_user password.
To umount,
sudo umount ~/mnt
Automagically mount SMB shares
In order to have a share mounted automatically every time you reboot, you need to do the following:
With any editor, create a file containing your Windows/Samba user account details:
gksu gedit /etc/samba/userKDE users must use kdesu rather than gksu and instead of Gedit they can use Kwrite as editor.
... it should contain two lines as follows:
username=samba_user
password=samba_user_passwordNote: "samba_user" = the user name on the samba server (may be different from your log-in name on the client). "samba_user_password" is the password you assigned to the samba_user on the samba server.
Save the file and exit gedit.
Change the permissions on the file for security:
sudo chmod 0400 /etc/samba/user # permissions of 0400 = read onlyNow create a directory where you want to mount your share (e.g. /media/samba_share):
sudo mkdir /media/samba_shareNow, using any editor, and add a line to /etc/fstab for your SMB share as follows:
sudo cp /etc/fstab /etc/fstab.bak
gksu gedit /etc/fstabAdd a line for your SMB share:
//myserver_ip_address/myshare /media/samba_share cifs credentials=/etc/samba/user,noexec 0 0The share will mount automatically when you boot. The "noexec" option prevents executable scripts running from the SMB share.
To mount the share now, without rebooting,
sudo mount /media/samba_shareYou can unmount the share with :
sudo umount /media/samba_shareIf you wish to increase security at the expense of convenience, use this line in /etc/fstab
//myserver_ip_address/myshare /media/samba_share cifs noauto,credentials=/etc/samba/user,noexec 0 0The noexec" option prevents executable scripts running from the SMB share.
Edit /etc/samba/user, remove the password (leave just the samba user).
Now the share will NOT automatically mount when you boot and you will be asked for your samba password.
Mount the share with :
sudo mount /media/samba_shareCIFS may cause a shutdown error.
CIFS VFS: Server not responding.There is a fix in the troubleshooting section of this forum post.
Back to top
Connecting using SMBFS (deprecated)
Note: This method still works, but as outlined under the "CIFS" section above is "deprecated" (no longer maintained and pending removal from the kernel).
Mounting a share on the local filesystem allows you to work around programs that do not yet use GnomeVFS to browse remote shares transparently. To mount a SMB share, first install smbfs:
sudo apt-get update
sudo apt-get install smbfsTo allow non root accounts to mount shares, change the permissions on the smbmnt program thus:
sudo chmod u+s /usr/bin/smbmnt /usr/bin/smbumount
--------------------------------------------------------------------------------
Note: This may be a security risk as after setting the SUID bit anyone can mount a SMB share. I advise you configure sudo, as above.
The working line in /etc/sudoers is as follows (see CIFS section above):
%samba ALL=(ALL) /bin/mount,/bin/umount,/sbin/mount.cifs,/sbin/umount.cifs,/usr/bin/smbmount,/usr/bin/smbumountThis allows any user in the samba group to mount SMB shares (you will need to create a samba group and add users).
The following will mount the myshare folder on myserver to ~/mnt (it will be in your home directory):
--------------------------------------------------------------------------------
mkdir ~/mnt
smbmount //myserver/myshare ~/mntTo umount,
smbumount ~/mntIn order to have a share mounted automatically every time you reboot, you need to do the following:
Open a shell as root
sudo -sCreate a file containing your Windows/Samba user account details:
vi /etc/samba/user...it should contain two lines as follows:
username=george
password=secretChange the permissions on the file for security:
chmod 0600 /etc/samba/userNow create a directory where you want to mount your share (e.g. /mnt/data):
mkdir /mnt/dataNow edit the file system table (/etc/fstab) and add a line as follows:
//server/share /mnt/data smbfs credentials=/etc/samba/user,rw,uid=bob 0 0...where 'bob' is the non-root user you log into ubuntu with, 'server' is the name or address of the Windows machine and 'share' is the name of the share.
To mount the share now, just use the following command as root. It will mount automatically on subsequent reboots.
mount /mnt/datato be continued...
Ubuntu Client
On the Ubuntu client using the menu at the top, go to "Places" -> "Network". You will see an icon "Windows network" and should be able to browse to your shared folder. You will be asked for a password, leave it blank. Click the "Connect button.
(no need for a password).
If you would like to mount your SMB share using your (server) hostname rather than the IP Address, edit /etc/hosts and add your samba server (syntax IP Address hostname).
192.168.1.100 hostnameWhere "hostname" = the name of your samba server.
Windows Client
On Windows open "My Computer" and navigate to "My Network Places". Navigate to your Ubuntu server and your share will be available without a password.
Alternate : From the menu at the top select "Tools" -> "Map Network Drive". Select an available letter for your SMB share (Default is z: ). In the "Folder:" box enter \\samba_server_ipaddress\share. Tic (Select with the mouse) the option "Reconnect at login" if you want the share to be automatically mounted when you boot Windows. Click the "Finish" box. A dialog box will appear, enter your samba user name and password. Click "OK".
If you would like to mount your SMB share using your (server) hostname rather than the IP Address, edit C:\WINDOWS\system32\drivers\etc\hosts and add your samba server (syntax IP Address hostname).
192.168.1.100 hostnameWhere "hostname" = the name of your samba server. Back to top
Samba Server Configuration - Graphical
Note: For Ubuntu 8.04 (Hardy) and later, shared folders are created directly from the folder. Browse to the location of the folder you would like to share, right-click the folder, and choose Sharing Options. Click the Share this folder.
This section should allow you to "quick start" SMB shares between Ubuntu and either Ubuntu or Windows servers. The gui method is easier to work with, because:
1.Shares are Public (browsable in Network Places) 2.A password is not set for shares (they can be mounted by anyone). However, remember that this is less secure.
Be warned you are installing a service (server) and you may wish to install a Firewall management utility to help prevent undesired access. See also the manual configuration sections below to learn how to "hide" your shares from browsing and set a password for access.
Ubuntu Server
This section enables Ubuntu as a samba file server.
Sharing a Folder
To share a directory you must have permission to access the directory. Go to your home directory ( Places -> Home folder). Right click on the "Documents" directory and in the pop up menu select "Share Folder".
If samba is not installed you will get a pop up menu "Sharing services are not installed". Select "Install Windows networks support (SMB)" and deselect "Install Unix networks support (NFS)" -> then click "Install services".
If you get an error message that the samba .deb could not be found, open a terminal and update apt-get.
sudo apt-get updateTry again and Ubuntu will download and install samba. Right click on the "Documents" directory and in the pop up menu select "Share Folder". You will get a pop up menu "Share Folder". Select "Windows networks (SMB)" in the pull down menu and give your share a name in the "Name" box. Unselect the "Read only" check box if you want read/write access to the share. Click the "Share" button.
Windows XP Server
This section enables Windows XP as a samba file server.
Sharing a Folder
1. On the Windows server, browse in explorer ("My Computer") to the location of the folder you wish to share (C:\Documents and Settings for example). Next right click on the folder to share and select "Sharing and Security...". In the pop-up dialog box click the "Sharing" tab. Click the "Network Setup Wizard" to configure your network to allow shares. Work your way through the wizard. Note the default workgroup is MSHOME. You may change this value if you like but all your computers should be in the same workgroup. Eventually you will be given the option to "Turn on file and printer sharing". This is the option you want, continue with the network wizard. You will have to restart your computer for the settings to take effect -> Restart Windows.
2. After rebooting, again open explorer ("My Computer") and navigate to the folder you wish to share. Again right click on the folder and select "Sharing and Security...". In the pop-up dialog box click the "Sharing" tab. In the "Network sharing and security" box, tic (select with the mouse) the "Share this folder on the network" box. Give the folder a share name. This will give read only access to Ubuntu computers via samba. To allow read/write access tic (select with the mouse) the "Allow network users to change my files" box. Click the "Apply" button and close the dialog box.
Back to top
Samba Server Configuration - Manual
Configuration is performed by reading and editing /etc/samba/smb.conf, the configuration file for the samba server.
There are a few graphical tools available such as "kdenetwork-filesharing" and "Swat".
A fairly comprehensive graphical Samba configuration tool is available for KDE, by installing the "kdenetwork-filesharing" package. Once install, you can find it by launching the KDE Control Center. (Alt-F2 and then type kcontrol). Browse to Internet & Network > Samba. It is fairly easy to use.
A less friendly but also graphical tool is Swat, a web-based interface.
The following tips show how to do some basic things without installing additional software, using the command line. It is not difficult, just be careful with typos.
First open a terminal: Applications > System Tools > Terminal and open the file smb.conf
sudo nano -w /etc/samba/smb.confHow to Save: To save in nano use "CTRL-O", then "CTRL-X".
Tip: Replacing nano with gedit gives you a nice graphical editor.
The file *smb.conf* is divided in several sections:
Global Settings
Debugging/Accounting
Authentication
Printing
File sharing
Misc
Share DefinitionsComments may start with either a # or a ;
Global Settings
Let's start with Global Settings. Here you will see several lines, which you can also see in the graphical networktool like workgroup and wins server. If you changed everything to your liking already then you can skip this section, if not change to what you need. If you do not know what items mean, leave them be and read the relevant part in the real Samba-howto instead of randomly changing them. It will save you trouble-shooting later.
File Sharing (Basics)
The important part for us is File sharing. Samba shares are named in brackets, [ ], and configured by adding options in the lines that follow. Most options are boolean (yes / no).
We need to change:
[homes]
comment = Home Directories
browseable = no
# By default, the home directories are exported read-only. Change next
# parameter to 'yes' if you want to be able to write to them.
writable = noThis describes your /home folder. Usually you want to share this folder in a home-environment, because these are the files you want to share. To do so, make the following changes:
[homes]
comment = Home Directories
browseable = yes
# By default, the home directories are exported read-only. Change the
# next parameter to 'no' if you want to be able to write to them.
read only = noThis finishes sharing your /home folder. The last thing we need to do is fixing a user.
Add users who can access your shares with the 'smbpasswd' command.
sudo smbpasswd -a username
New SMB password:
Retype new SMB password:
Added user username.NOTE: the username used here should be a real user setup on your PC/Server. Reload Samba for every change to users/passwords or 'smb.conf'
sudo /etc/init.d/samba reloadThat's the basis of Samba file-sharing. Please leave your comments about what else is needed here.
- Can/should the SMB password be different from the user's system password? MartinSpacek - 2007-11-19
Back to top
File Sharing (Advanced)
We started with the base of Samba file-sharing. The above-mentioned items should be enough to get you started. Next we will add details that you might or might not need.
If you have more than one network card
If you have more than one network card (or interface) then you have to define where you want Samba to run. In smb.conf under the [global] section, add:
interfaces = 127.0.0.1, 192.168.0.31/24
bind interfaces only = yesThe first address (127.0.0.1), is a loopback network connection (it's your own machine). The second address (192.168.0.31), is the address of the card you want Samba to run on, the second number (24) is the subnet default for a CLASS-C network. It may vary depending on your network.
With "bind interfaces only" you limit which interfaces on a machine will serve SMB requests.
You can limit which IP address can connect to your Samba server adding these lines:
hosts allow = 127.0.0.1, 192.168.0.31, 192.168.0.32
hosts deny = 0.0.0.0/0The loopback address must be present in the first line. The second line deny access from all IP address not in the first line.
Back to top
Private and public shares in same config
First you'll want to set this up in the [global] section of your smb.conf
[global]
security = user
encrypt passwords = true
map to guest = bad user
guest account = nobodysecurity = user restricts logins to users on your server. encrypt passwords = true is necessary for most modern versions of Windows to login to your shares. map to guest = bad user will map login attempts with bad user names to the guest account you specify with guest account = nobody. That is, if you attempt to login to the share with a user name not set up with smbpasswd the you will be logged in as the user nobody.
Next the private share
[private]
comment = Private Share
path = /path/to/share/point
browseable = no
read only = noIf browsable is set to no the share will not show up on graphical browsers such a "My Network Places" on Windows or Places -> Network on Ubuntu.
path is the path to the directory that you want to share out. browseable = no will have the share not show up when users browse the network. read only = no will let you, as an authenticated user, write to the share.
Finally, the public share
[public]
comment = Public Share
path = /path/to/share/point
read only = no
guest only = yes
guest ok = yesAgain, path is the path to the directory that you want to share out. read only = no will allow users to write to this share. guest only = yes and guest ok = yes will allow guest logins and also force users to login as guests. The user you specified with guest account in the [global] section must have write permissions on /path/to/share/point in order to write files to the share.
Note: When Windows attempts to access a SMB share it will use the current Windows user name and password. The map to guest = bad user trick above allows access to the public share only if you give Samba an incorrect user name. If you give it a valid user name, but a bad password, the login will fail and Windows will give you a password prompt when you try to access the share. If you have the same user name for your Windows machine and your Ubuntu machine, you could be unwittingly giving the Samba server a valid user name, but invalid password. To resolve this you will either have to change the Windows user name, or to remove that user name from the Samba password file with sudo smbpasswd -x [username].
Note: The above uses security = user. To access the private shares you will have to make sure the user exists in smbpasswd. These users must also already exist as normal users on your machine. You add users to smbpasswd simply by running sudo smbpasswd -a [username] and giving a password.
Setting permissions
To set permissions of newly created documents / files edit /etc/samba/smb.conf and in the [global] section add :
create mask = 0644
directory mask = 0755Back to top
Sharing CUPS Printers
Graphical Configuration
Setup Ubuntu Print Server
1.In your menu go to System -> Administration -> Printing
2.Under "Local Printers" on the left, select the printer you wish to share. Select the "Policies" tab on the right and make sure the "Shared" box is selected.
Ubuntu Client
1.Again go to System -> Administration -> Printing
2.Click "New Printer" in the upper right. In the next menu select "Windows Printer via SAMBA". Now enter your Ubuntu Samba Print Server (set up as above) IP address in the box on the left titled "smb://". Click the "Browse" button. 3.Select the printer in the "SMB Browser" window (Click on the little arrows). Once you have selected your printer, check the "Authentication required" and enter your samba user name and password. Then click the "Verify" button. You should see confirmation that the share is available. 4.Click the "Forward" button and install the drivers for your printer as you would for any other printer.
Windows Client
1.Go to Control Panel -> Printers
2.Click "Add a printer" on the upper left. The printer wizard will start -> click forward. Select Network Printer and click "Next". Select "Browse for a printer" (Top button) and click "Next". In the next window, navigate to your Ubuntu Samba Print Server and click "Next". Continue with the printer and driver installation.
For more information, see NetworkPrintingFromWinXP.
Back to top
Manual Server Configuration
If You would like to share Your printers make the following changes to Samba:
If not already done create the Samba-user You want the share to be used by.
In smb.conf uncomment and change the lines ending up with the following configuration:
########## Printing ##########
# If you want to automatically load your printer list rather
# than setting them up individually then you'll need this
load printers = yes
# [...] // Some BSD printing stuff, do not edit if You do not need to
# CUPS printing. See also the cupsaddsmb(8) manpage in the
# cupsys-client package.
printing = cups
printcap name = cupsand in the Share Definitions section append and/or modify the [printers] part ending up like this:
# ======================= Share Definitions =======================
# [...] // File and Folder sharing, do not edit if You do not need to
[printers]
comment = All Printers
browseable = no
path = /tmp
printable = yes
public = yes
writable = no
create mode = 0700
printcap name = /etc/printcap
print command = /usr/bin/lpr -P%p -r %s
printing = cupsSome explanation what is done:
the [printers] part defines the default-behavior for all the printers that are mentioned in "printcap name". A sort of template how to create shares for these printers. This template is applied if "load printers" is set to true. For more detailed explanation refer to the Samba documentation.
And do not forget to reload Samba:
sudo /etc/init.d/samba reloadBack to top
Securing Samba
This section was started to give some general advise on security considerations and is not an exhaustive review of samba security.
/etc/samba/smb.conf
•Networking Section - use "hosts allow" and "hosts deny"
# hosts allow = 127.0.0.1 192.168.1.0/24
hostal allow = 127.0.0.1 192.168.1.1 192.168.1.2
hosts deny = 0.0.0.0/0hosts deny 0.0.0.0/0 = all others. •Shares ◦When defining a share, consider the following options : 1.browseable = no ~ Shares will not show up when browsing your network. 2.users = user1 user2 ~ List of users able to access the share When setting up a Samba share, you can limit the users who have access to your share
[private]
comment = Private Share
path = /path/to/share/point
browseable = no
read only = no
valid users = user1 user2 user3Now only samba users user1, user2, and user3 will have access to the share "private".
Firewall
Configure your firewall (iptables) to limit access to your server. Samba uses ports
•UDP ports 137 and 138 •TCP ports 139 and 445
https://help.ubuntu.com/community/SettingUpSamba
UBUNTU Share files and folders with other computers
You can share files and folders with other people on your network through Shared Folders or Nautilus.
Sharing folders via the Shared Folders application
To share folders using the Shared Folders application:
1.Press Applications → Accessories → Terminal to open a Terminal.
2.Type shares-admin and press Return to open Shared Folders.
3.Press the Unlock button and enter your password in the Password for (username): field.
4.Press the Authenticate button.
5.You may receive a message which says Sharing services are not installed. If this happens, ensure that the two checkboxes in the message box are checked and press Install services. Sharing service support will then be downloaded and installed; this may take a while.
6.Select the Shared Folders tab and press Add.
7.Select the location of the folder you wish to share by changing the Path option.
8.Choose Windows networks (SMB) from the Share through option.
9.Enter a name and comment for the shared folder.
10.If you would like people accessing the shared folder to be able to add, change and remove files in the folder, uncheck Read only. If you leave Read only checked, people will only be able to view files in the folder.
11.Press OK to make the shared folder available. Other people on the same network (LAN) as you should now be able to access the folder.
See the Shared Folders Administration Tool manual for more information on managing network shares.
Sharing folders via Nautilus
To share folders using Nautilus:
1.Press Places → Computer to open a File Browser window.
2.Right click the folder you wish to share and select Sharing Options on the popup menu.
3.Select Share this folder from the popup menu. You may change the Share name field if you want to use a different share name.
4.You may receive a message which says Sharing services are not installed. If this happens, ensure that the two checkboxes in the message box are checked and press Install services. Sharing service support will then be downloaded and installed; this may take a while.
5.Select Allow other people to write in this folder if you wish to allow others to add, change, and remove files in this folder. If you leave this box unchecked, other people will only be able to view files in this folder. You may also fill in the Comment field.
6.Select Guest access (for people without a user account) if you wish to allow guest users to access your files.
7.Press Create share to make the shared folder available.
8.You may receive a message stating that Nautilus needs to add some permissions to the folder in order to share it. If this happens, press Add the permissions automatically.
9.Other people on the same network (LAN) as you should now be able to access the folder.
You may receive a message which says You do not have permission to create a usershare. If this happens, contact your system administrator or configure the Folder sharing service (samba).
See the Shared Folders Administration Tool manual for more information on managing network shares.
Accessing shared folders via Windows
If you would like to access a shared folder hosted on an Ubuntu computer by using computers running Windows, you may have to perform some additional steps:
1.Press Applications → Accessories → Terminal to open a Terminal.
2.Type sudo smbpasswd -a username, replacing “username” with your own username. Press Return to run the command.
You can find out what your username is by typing whoami into the Terminal and then pressing Return.
3.Enter your password when prompted with “[sudo] password for username:” and press Return again.
4.When prompted with “New SMB password:”, enter the password that you would like to use to access the shared folder and then press Return. You can leave the password blank, which will allow anyone to access the shared folder.
5.When prompted with “Retype new SMB password:”, enter the password that you just entered and then press Return.
6.You should now be able to connect to the shared folders on the Ubuntu computer.
Problems connecting to shared folders in Windows
If you are unable to connect to a shared folder using Windows, try using the IP address of the Ubuntu computer rather than its host name to access the share:
1.Press System → Administration → Network Tools and select the Devices tab.
2.Select the name of your network connection from the Network device option list (for example, “eth0”). If you have several network connections, you may have to try this several times.
3.Make a note of the number in the IP address column. It should consist of four numbers separated by dots (for example, “192.168.2.10”)
4.On the Windows computer, select Start → Run and type \\ipaddress in the text box, replacing “ipaddress” with the IP address of the Ubuntu computer
5.Press OK to connect to the shared folder.
If you are still unable to access the shared folder, check that the folder sharing service is running on the Ubuntu computer:
1.Press System → Administration → Services
2.Find the Folder sharing service (samba) and ensure that the checkbox next to it is checked. If it is not checked, press Unlock and enter your administrative password. Press Authenticate, then enable the Folder sharing service.
3.Press Close
https://help.ubuntu.com/8.10/internet/C/networking-shares.html
Sharing folders via the Shared Folders application
To share folders using the Shared Folders application:
1.Press Applications → Accessories → Terminal to open a Terminal.
2.Type shares-admin and press Return to open Shared Folders.
3.Press the Unlock button and enter your password in the Password for (username): field.
4.Press the Authenticate button.
5.You may receive a message which says Sharing services are not installed. If this happens, ensure that the two checkboxes in the message box are checked and press Install services. Sharing service support will then be downloaded and installed; this may take a while.
6.Select the Shared Folders tab and press Add.
7.Select the location of the folder you wish to share by changing the Path option.
8.Choose Windows networks (SMB) from the Share through option.
9.Enter a name and comment for the shared folder.
10.If you would like people accessing the shared folder to be able to add, change and remove files in the folder, uncheck Read only. If you leave Read only checked, people will only be able to view files in the folder.
11.Press OK to make the shared folder available. Other people on the same network (LAN) as you should now be able to access the folder.
See the Shared Folders Administration Tool manual for more information on managing network shares.
Sharing folders via Nautilus
To share folders using Nautilus:
1.Press Places → Computer to open a File Browser window.
2.Right click the folder you wish to share and select Sharing Options on the popup menu.
3.Select Share this folder from the popup menu. You may change the Share name field if you want to use a different share name.
4.You may receive a message which says Sharing services are not installed. If this happens, ensure that the two checkboxes in the message box are checked and press Install services. Sharing service support will then be downloaded and installed; this may take a while.
5.Select Allow other people to write in this folder if you wish to allow others to add, change, and remove files in this folder. If you leave this box unchecked, other people will only be able to view files in this folder. You may also fill in the Comment field.
6.Select Guest access (for people without a user account) if you wish to allow guest users to access your files.
7.Press Create share to make the shared folder available.
8.You may receive a message stating that Nautilus needs to add some permissions to the folder in order to share it. If this happens, press Add the permissions automatically.
9.Other people on the same network (LAN) as you should now be able to access the folder.
You may receive a message which says You do not have permission to create a usershare. If this happens, contact your system administrator or configure the Folder sharing service (samba).
See the Shared Folders Administration Tool manual for more information on managing network shares.
Accessing shared folders via Windows
If you would like to access a shared folder hosted on an Ubuntu computer by using computers running Windows, you may have to perform some additional steps:
1.Press Applications → Accessories → Terminal to open a Terminal.
2.Type sudo smbpasswd -a username, replacing “username” with your own username. Press Return to run the command.
You can find out what your username is by typing whoami into the Terminal and then pressing Return.
3.Enter your password when prompted with “[sudo] password for username:” and press Return again.
4.When prompted with “New SMB password:”, enter the password that you would like to use to access the shared folder and then press Return. You can leave the password blank, which will allow anyone to access the shared folder.
5.When prompted with “Retype new SMB password:”, enter the password that you just entered and then press Return.
6.You should now be able to connect to the shared folders on the Ubuntu computer.
Problems connecting to shared folders in Windows
If you are unable to connect to a shared folder using Windows, try using the IP address of the Ubuntu computer rather than its host name to access the share:
1.Press System → Administration → Network Tools and select the Devices tab.
2.Select the name of your network connection from the Network device option list (for example, “eth0”). If you have several network connections, you may have to try this several times.
3.Make a note of the number in the IP address column. It should consist of four numbers separated by dots (for example, “192.168.2.10”)
4.On the Windows computer, select Start → Run and type \\ipaddress in the text box, replacing “ipaddress” with the IP address of the Ubuntu computer
5.Press OK to connect to the shared folder.
If you are still unable to access the shared folder, check that the folder sharing service is running on the Ubuntu computer:
1.Press System → Administration → Services
2.Find the Folder sharing service (samba) and ensure that the checkbox next to it is checked. If it is not checked, press Unlock and enter your administrative password. Press Authenticate, then enable the Folder sharing service.
3.Press Close
https://help.ubuntu.com/8.10/internet/C/networking-shares.html
Jumat, 26 Maret 2010
Step by Step Overclocking
pada artikel sebelumnya temen-temen udah di jelaskan mengenai apa itu overclocking , mengapa dilakukan overclocking dan apa ajah yang harus diperhatikan sebelum overclocking..
sekarang seperti janjiq di artikel sebelumnya, mari kita bahas sekarang cara untuk melakukan overclocking tersebut.
Ok sekrang aku mo contohin overclocking metode 1 yaitu meng-overclock dengan menaikkan Front Side Bus ato FSB
disini aku menggunakan prosesor intel Pentium 4 (Northwood) 1.8 GHz.
Langkah Pertama :
Kita harus menyediakan software untuk membantu kita dalam process overclocking. Di dalam langkah overclock ini saya menggunakan CPUz/WCPUID ,Everest Ultimate dan prime 95/Orthos tapi lebih baik memakai prime 95.
Cpuz/WCPUID sebagai informasi seluruh speed,divider Ram,dll
Orthos / Prime 95 digunakan sebagai Stability Testing
Everest Ultimate Sebagai pemantau suhu seluruh hardware beserta tegangannya
Langkah Kedua :
dalam melakukan overclocking kita harus terlebih dahulu mencari titik maximal clock speed dari processor yaitu dengan cara mengubah settingan beberapa nilai di bios.Clock Speed prosesor dapat dihitung dengan perkalian antara FSB dengan Multiplier misal nya FSB stkamur adalah 100 sedangkan multiplier 18x maka didapatkan clock speed sebesar 1.8 Ghz.
Variable-variable yang mempengaruhi clock speed sebuah prosesor.
FSB
Multiplier
Voltage
baiklah saat booting awal komputer tekan tombol delete di keyboard sampai tampilan menu bios tampil di layar monitor kamu. Nah sekarang lihat default atau stkamurt clock pcie adalah 100Mhz , bila kita tidak disable maka nilai ini akan bertambah seiring dengan kenaikan FSB. Clock Speed prosesor dapat dihitung dengan perkalian antara FSB dengan Multiplier misal nya FSB stkamur adalah 100 sedangkan multiplier 18x maka didapatkan clock speed sebesar 1.8 Ghz.
Setelah itu turunkan clock memory dan clock htt-link ingat kenaikan fsb menyebabkan komponen lainnya ikut bertambah agar tidak kenaikan tidak terlalu jauh maka harus kita turunkan supaya kita dapat menemukan maximal clock processor.
####Untuk menurunkan htt-link clock kita dapat menset Htt multi ke 3x melalui bios.
####Untuk menurunkan memory clock atau dikenal dengan melonggarkan timing memory RAM aturlah dividernya ke ddr 400 dan setting dengan timming longgar 5-5-5-12-2T
untuk menghitung kecepatan clock processor digunakan rumus :
processor clock speed = FSB x Multiplier
sekarang mulai naikkan FSB-nya sebanyak 39% dari stkamurt nya.
contoh:
INtel P4N 1.8 GHz
FSB : 100 MHz
Multiplier: 18x
So, Clock default adalah : 100MHzx18 = 1800MHz/1.8GHz
Mari kita tingkatkan FSBnya sebesar 39%
= FSB + (FSBx39%)
= FSB + ((FSBx39):100)
= 100 + ((100*39):100)
= 139
berarti naikan FSBnya ke 140MHz, save settingan bios kamu terus exit dan restart komputer.
disihni akan ada dua kemungkinan yang terjadi:
@ Pertama gagal booting masuk windows, jika ini terjadi berarti batas maksimal kecepatan processor kamu pada default voltage tidak mencapai 40%. bila gagal lihat penjelasan dibawah ini
@kedua Berhasil masuk OS , jika ini berhasil berarti kamu bisa dibilang telah mampu meningkatkan clock speed prosesor lanjutkan langkah berikutnya.
Bila gagal booting/Tidak mau masuk bios:
restart komputer kemudian kembali masuk ke menu bios, jika kamu tidak bisa masuk bios lakukan clear CMOS baca buku manual motherboard kamu untuk melakukan clear CMOS. Setelah berhasil masuk ke bios turunkan fsb nya 5 step sampai kamu berhasil masuk kedalam bios.
Nah ini buat yang berhasil:
###Buka Cpuz lihat apakah perhitungan yang kamu lakukan tadi sudah betul.###
###Buka Everest ultimate edition lihat suhu prosesor kamu lihat juga suhu per corenya.###
jika panas melebihi 60 drajat celcius kamu harus mengupgrade heatsink kamu
jalankan orthos minimal 1 jam melihat stabil tidaknya bila dalam orthos gagal maka kamu harus menurunka FSB nya sebanyak 5 tingkat dan test orthos hingga tidak ada kendala.
OK setelah itu kalo langkah diatas berhasil :
Restartlah komputer kamu dan masuk kembali ke bios kemudian naikkan FSB nya 5 tingkat.
Jika kamu telah berhasil melakukan langkah diatas maka lakukan berulan-ulang naikkan fsb nya sebnyak 5 tingkat kemudian perhatikan juga suhunya jika masih menggunakan hsf stkamur agar tidak lebih dari 60 drajat saat di test dengan orthos. test stability dengan orthos selama 3jam. Catat fsb dan multipliernya serta divider ram-nya kemudian voltase defaultnya.
mencari nilai maximal clock memory, mencari maximal speed memory dilakukan dengan mengubah nilai beberapa item dan voltage dimm di bios.
Dibawah ini adalah item-item yang mempengaruhi clock memory:
a.FSB
b.Multiplier
c.Divider
d.timming
e.Voltage
Rumus untuk menghitung memory
(FSB x Multiplier) : divider = (processor clock speed) : divider
tabel divider memory jika menggunakan multiplier 16x :
ddr 400 rumusnya = CPU clock : 16
ddr 533 rumusnya = CPU clock : 12
ddr 667 rumusnya = CPU clock : 10
ddr 800 rumusnya = CPU clock : 8
contoh:
Dari hasil overclock diatas didapat:
FSB: 139 MHz
Multiplier: 18x
Maka Proc Speednya adalah = 139 x 18 = 2502 MHz
Jika kita set dividernya ke DDR 400
Maka memory clock speednya = 2502 : 16 = 156.3 Mhz
jika kita set dividernya DDR 533
Maka memory clock speednya = 2502 : 12 = 208.5 Mhz
Jika kita set dividernya DDR 667
Maka memory clock speednya = 2502 : 10 = 250.2 Mhz
Jika kita set dividernya DDR 800 / (2:1)
Maka memory clock speednya = 2502 : 8 = 312.75 Mhz
Otre..
Nah sampe disini dulu penjelasan saya mengenai overclocking step by stepnya..
moga moga bisa membantu temen-temen yang mau uji coba dengan overclocking hehehehe
En Pesanq.. DO IT WITH YOUR OWN RISK… kalo pengen uji coba overclock ytah harus berani tanggungn sendiri resikonya
= SALAM OVERCLCOCKING
sekarang seperti janjiq di artikel sebelumnya, mari kita bahas sekarang cara untuk melakukan overclocking tersebut.
Ok sekrang aku mo contohin overclocking metode 1 yaitu meng-overclock dengan menaikkan Front Side Bus ato FSB
disini aku menggunakan prosesor intel Pentium 4 (Northwood) 1.8 GHz.
Langkah Pertama :
Kita harus menyediakan software untuk membantu kita dalam process overclocking. Di dalam langkah overclock ini saya menggunakan CPUz/WCPUID ,Everest Ultimate dan prime 95/Orthos tapi lebih baik memakai prime 95.
Cpuz/WCPUID sebagai informasi seluruh speed,divider Ram,dll
Orthos / Prime 95 digunakan sebagai Stability Testing
Everest Ultimate Sebagai pemantau suhu seluruh hardware beserta tegangannya
Langkah Kedua :
dalam melakukan overclocking kita harus terlebih dahulu mencari titik maximal clock speed dari processor yaitu dengan cara mengubah settingan beberapa nilai di bios.Clock Speed prosesor dapat dihitung dengan perkalian antara FSB dengan Multiplier misal nya FSB stkamur adalah 100 sedangkan multiplier 18x maka didapatkan clock speed sebesar 1.8 Ghz.
Variable-variable yang mempengaruhi clock speed sebuah prosesor.
FSB
Multiplier
Voltage
baiklah saat booting awal komputer tekan tombol delete di keyboard sampai tampilan menu bios tampil di layar monitor kamu. Nah sekarang lihat default atau stkamurt clock pcie adalah 100Mhz , bila kita tidak disable maka nilai ini akan bertambah seiring dengan kenaikan FSB. Clock Speed prosesor dapat dihitung dengan perkalian antara FSB dengan Multiplier misal nya FSB stkamur adalah 100 sedangkan multiplier 18x maka didapatkan clock speed sebesar 1.8 Ghz.
Setelah itu turunkan clock memory dan clock htt-link ingat kenaikan fsb menyebabkan komponen lainnya ikut bertambah agar tidak kenaikan tidak terlalu jauh maka harus kita turunkan supaya kita dapat menemukan maximal clock processor.
####Untuk menurunkan htt-link clock kita dapat menset Htt multi ke 3x melalui bios.
####Untuk menurunkan memory clock atau dikenal dengan melonggarkan timing memory RAM aturlah dividernya ke ddr 400 dan setting dengan timming longgar 5-5-5-12-2T
untuk menghitung kecepatan clock processor digunakan rumus :
processor clock speed = FSB x Multiplier
sekarang mulai naikkan FSB-nya sebanyak 39% dari stkamurt nya.
contoh:
INtel P4N 1.8 GHz
FSB : 100 MHz
Multiplier: 18x
So, Clock default adalah : 100MHzx18 = 1800MHz/1.8GHz
Mari kita tingkatkan FSBnya sebesar 39%
= FSB + (FSBx39%)
= FSB + ((FSBx39):100)
= 100 + ((100*39):100)
= 139
berarti naikan FSBnya ke 140MHz, save settingan bios kamu terus exit dan restart komputer.
disihni akan ada dua kemungkinan yang terjadi:
@ Pertama gagal booting masuk windows, jika ini terjadi berarti batas maksimal kecepatan processor kamu pada default voltage tidak mencapai 40%. bila gagal lihat penjelasan dibawah ini
@kedua Berhasil masuk OS , jika ini berhasil berarti kamu bisa dibilang telah mampu meningkatkan clock speed prosesor lanjutkan langkah berikutnya.
Bila gagal booting/Tidak mau masuk bios:
restart komputer kemudian kembali masuk ke menu bios, jika kamu tidak bisa masuk bios lakukan clear CMOS baca buku manual motherboard kamu untuk melakukan clear CMOS. Setelah berhasil masuk ke bios turunkan fsb nya 5 step sampai kamu berhasil masuk kedalam bios.
Nah ini buat yang berhasil:
###Buka Cpuz lihat apakah perhitungan yang kamu lakukan tadi sudah betul.###
###Buka Everest ultimate edition lihat suhu prosesor kamu lihat juga suhu per corenya.###
jika panas melebihi 60 drajat celcius kamu harus mengupgrade heatsink kamu
jalankan orthos minimal 1 jam melihat stabil tidaknya bila dalam orthos gagal maka kamu harus menurunka FSB nya sebanyak 5 tingkat dan test orthos hingga tidak ada kendala.
OK setelah itu kalo langkah diatas berhasil :
Restartlah komputer kamu dan masuk kembali ke bios kemudian naikkan FSB nya 5 tingkat.
Jika kamu telah berhasil melakukan langkah diatas maka lakukan berulan-ulang naikkan fsb nya sebnyak 5 tingkat kemudian perhatikan juga suhunya jika masih menggunakan hsf stkamur agar tidak lebih dari 60 drajat saat di test dengan orthos. test stability dengan orthos selama 3jam. Catat fsb dan multipliernya serta divider ram-nya kemudian voltase defaultnya.
mencari nilai maximal clock memory, mencari maximal speed memory dilakukan dengan mengubah nilai beberapa item dan voltage dimm di bios.
Dibawah ini adalah item-item yang mempengaruhi clock memory:
a.FSB
b.Multiplier
c.Divider
d.timming
e.Voltage
Rumus untuk menghitung memory
(FSB x Multiplier) : divider = (processor clock speed) : divider
tabel divider memory jika menggunakan multiplier 16x :
ddr 400 rumusnya = CPU clock : 16
ddr 533 rumusnya = CPU clock : 12
ddr 667 rumusnya = CPU clock : 10
ddr 800 rumusnya = CPU clock : 8
contoh:
Dari hasil overclock diatas didapat:
FSB: 139 MHz
Multiplier: 18x
Maka Proc Speednya adalah = 139 x 18 = 2502 MHz
Jika kita set dividernya ke DDR 400
Maka memory clock speednya = 2502 : 16 = 156.3 Mhz
jika kita set dividernya DDR 533
Maka memory clock speednya = 2502 : 12 = 208.5 Mhz
Jika kita set dividernya DDR 667
Maka memory clock speednya = 2502 : 10 = 250.2 Mhz
Jika kita set dividernya DDR 800 / (2:1)
Maka memory clock speednya = 2502 : 8 = 312.75 Mhz
Otre..
Nah sampe disini dulu penjelasan saya mengenai overclocking step by stepnya..
moga moga bisa membantu temen-temen yang mau uji coba dengan overclocking hehehehe
En Pesanq.. DO IT WITH YOUR OWN RISK… kalo pengen uji coba overclock ytah harus berani tanggungn sendiri resikonya
= SALAM OVERCLCOCKING
Gabungin No CDMA ke GSM
allo temen -temen pugzoners, ku mo share sedikit nih tentang tips trik buwat nyisipin nomer CDMA ke nomer GSM
yah iseng ajah sih… gak ada maksud napa-napa hehehe
tapi, tips ini bisa menjawab kebingungan kita untuk memilih HP CDMA atau GSM, disisi CDMA pulsa yang digunakan lebih murah namun sinyal sering amburantak disisi lain (GSM) sinyalnya mantab sangat tapi penggunaan pulsanuya mantab borosnya juga…
ni trik sebenarna udah lama banget, dan biasane cuman orang counter ajah yang tau , nah disini q mo sharing aja ma temen2 biar pada tau gitu… khan ni bukan sebuah rahasia yang besar heheheh
OK, manfaat gabungin no CDMA ke GSm yaitu, HP gsm punya 2 nomer langsung dalam 1 HP. HP bisa dihubungi secara lokal, nomer CDMA lokal kamu bisa di calling meskipun kamu berada diluar daerah.
kelemahan trik ini:
- nomer CDMA kamu hanya bisa dipake nerima panggilan doank.. kalo buat nelpon ato sms tetep ditangani oleh nomer GSM kamu.
nah bagaimanapun juga pulsa nomer CDMA kamu tetep harus diisi sekalipun gak dipake. karna no CMA bisa gak berfungsi kalo pulsane hangus.
- dikenakan biaya airtime yang dipotong langsung dari pulsa CDMAnya, meskipun hanya untuk menerima saja.
yang harus dipersiapkan:
- nomer GSM
- HP GSM
- HP CDMA , gak usah beli bisa pinjem temen ajah cuman buat aktifin no CDMA doank
- nomer CDMA (RUIM/kartu, bukan yang model injek)
peraturan:
ada peraturan yang harus diperhatikan, nomer CDMA cocok digunakan di GSM yang sesuai saja. kalo ini gak diperhatikan maka trik ini TIDAK akan berhasil.
StarOne cocok untuk disisipkan di Mentari, IM3, Matrix
Flexy : simpati ,as , halo
Esia: simpati , as , halo dan XL
cara pengaktifan:
masukkan nomer CDMA kamu ke dalam HP CDMA untuk pengaktifan
UNTUK
starone :
tekan *92+ nope GSM kamu tekan OK/Yes/Call
misal *92081578751873 -> OK -> lalu dengarkan, setelah selesai tutup HP CDMA nya. ditest dengan menelpon ke nomer CDMA, kalo HP GSM yang berdering berarti sudah berhasil
flexy :
tekan *71+ nope GSM kamu tekan OK/Yes/Call
misal *71081378751873 -> OK -> lalu dengarkan, setelah selesai tutup HP CDMA nya. ditest dengan menelpon ke nomer CDMA, kalo HP GSM yang berdering berarti sudah berhasil
esia:
tekan *12+ nope GSM kamu tekan OK/Yes/Call
misal *12081378751873 -> OK -> lalu dengarkan, setelah selesai tutup HP CDMA nya. ditest dengan menelpon ke nomer CDMA, kalo HP GSM yang berdering berarti sudah berhasil
nah sekrang untuk menonaktifkan, mengembalikan seperti semula
caranya:
ESIA: tekan *120 lalu OK/yes
FLEXY: tekan *710 lalu OK/Yes
StarOne: tekan *920 lalu OK/Yes
OK gini dulu deh sharing dari saya.. kalo udah gak berhasil jangan ngomel-ngomel yah hehehehe…
met coba , moga bermanfaat
yah iseng ajah sih… gak ada maksud napa-napa hehehe
tapi, tips ini bisa menjawab kebingungan kita untuk memilih HP CDMA atau GSM, disisi CDMA pulsa yang digunakan lebih murah namun sinyal sering amburantak disisi lain (GSM) sinyalnya mantab sangat tapi penggunaan pulsanuya mantab borosnya juga…
ni trik sebenarna udah lama banget, dan biasane cuman orang counter ajah yang tau , nah disini q mo sharing aja ma temen2 biar pada tau gitu… khan ni bukan sebuah rahasia yang besar heheheh
OK, manfaat gabungin no CDMA ke GSm yaitu, HP gsm punya 2 nomer langsung dalam 1 HP. HP bisa dihubungi secara lokal, nomer CDMA lokal kamu bisa di calling meskipun kamu berada diluar daerah.
kelemahan trik ini:
- nomer CDMA kamu hanya bisa dipake nerima panggilan doank.. kalo buat nelpon ato sms tetep ditangani oleh nomer GSM kamu.
nah bagaimanapun juga pulsa nomer CDMA kamu tetep harus diisi sekalipun gak dipake. karna no CMA bisa gak berfungsi kalo pulsane hangus.
- dikenakan biaya airtime yang dipotong langsung dari pulsa CDMAnya, meskipun hanya untuk menerima saja.
yang harus dipersiapkan:
- nomer GSM
- HP GSM
- HP CDMA , gak usah beli bisa pinjem temen ajah cuman buat aktifin no CDMA doank
- nomer CDMA (RUIM/kartu, bukan yang model injek)
peraturan:
ada peraturan yang harus diperhatikan, nomer CDMA cocok digunakan di GSM yang sesuai saja. kalo ini gak diperhatikan maka trik ini TIDAK akan berhasil.
StarOne cocok untuk disisipkan di Mentari, IM3, Matrix
Flexy : simpati ,as , halo
Esia: simpati , as , halo dan XL
cara pengaktifan:
masukkan nomer CDMA kamu ke dalam HP CDMA untuk pengaktifan
UNTUK
starone :
tekan *92+ nope GSM kamu tekan OK/Yes/Call
misal *92081578751873 -> OK -> lalu dengarkan, setelah selesai tutup HP CDMA nya. ditest dengan menelpon ke nomer CDMA, kalo HP GSM yang berdering berarti sudah berhasil
flexy :
tekan *71+ nope GSM kamu tekan OK/Yes/Call
misal *71081378751873 -> OK -> lalu dengarkan, setelah selesai tutup HP CDMA nya. ditest dengan menelpon ke nomer CDMA, kalo HP GSM yang berdering berarti sudah berhasil
esia:
tekan *12+ nope GSM kamu tekan OK/Yes/Call
misal *12081378751873 -> OK -> lalu dengarkan, setelah selesai tutup HP CDMA nya. ditest dengan menelpon ke nomer CDMA, kalo HP GSM yang berdering berarti sudah berhasil
nah sekrang untuk menonaktifkan, mengembalikan seperti semula
caranya:
ESIA: tekan *120 lalu OK/yes
FLEXY: tekan *710 lalu OK/Yes
StarOne: tekan *920 lalu OK/Yes
OK gini dulu deh sharing dari saya.. kalo udah gak berhasil jangan ngomel-ngomel yah hehehehe…
met coba , moga bermanfaat
Mengenal Overclock
OK temen – temen, kali ini aku mo membahas tentang dunia overclocking. ok kita langusng aja ke topik hehe…
Buat temen-temen yang udah jadi penggemar dunia hardware kompie pasti ajah udah mengenal/ tahu tentang apa itu overclock dan ngapain sih overclock itu dilakukan????
Apa itu OverClock?
Hmm.. ok sekarang kita bahas arti dari overclock itu secara harafiah OverClock itu tersusun berdasarkan dua kata yaitu over (melebihi) dan clock (dalam hal ini adalah ketukan/kecepatan hitungan, bukan jam dinding) nah maka dapat diartikan overclock itu adalah meningkatkan kinerja mainboard, prosesor dan ram, vga agar lebih cepat dari stkamurtnya. namun tentu saja ada efek sampingnya.
Dalam overclocking ada istilah overclocker, yaitu orang yang ahli /melakukan overclocking
Mengapa overclock dilakukan?
hardware dalam pembuatannya biasanya kinerjanya diturunkan oleh pabrik pembuatnya agar mencegah terjadinya pengurangan umur dari hardware itu. namun, menurutku yah itu gak bener juga sih.. semua hardware pasti akan rusak… gak tau itu kapan dan PASTI akan ruask meskipun itu bekerja dibawah stkamurtnya. karna itu overclock dilakukan so, dengan harga perangkat yang murah (dlm hal ini procecor) dengan dioverclock paling enggak kinerjanya bisa menyamai prosesor dengan harga yang mahal.
Sebagai contohnya:
Ada dua prosesor intel core 2 dou dimana seri E2180 memiliki clock speed 1.8 Ghz sedangkan seri E8400 memiliki clock speed 3.2 Ghz jika dilihat maka seri E8400 lebih unggul. Tapi dengan overclock maka E2180 juga bisa mengimbangi kinerja dari E8400. bisa menghemat biaya karena tentunya E8400 lebih mahal.
Sebelum melakukan overclocking, sebnaiknya temen -te men perlu mengetahui tentang bagian bagian penting komputer, dari prosesor yang digunakan, Ram yang dignakan, vga yang digunakan,chipset mainboard yang digunakan, Dan power supply yang dimiliki karena ini adalah jantung dari perangkat yang kita miliki.
chipset motherboard
Anda harus mengenal chipset yang digunakan ada baiknya anda mengenal karakteristik dari chipset beserta dukungannya karena chipset pada motherboard ini yang mengatur jalannya data dari semua komponen yang terletak di motherboard tersebut.chipset pada motherboard terbagi menjadi dua bagian , yaitu chipset south bridge yang terletak di bagian selatan/bawah, dan chipset north bridge yang terletak di bagian utara/atas/tengah dekat yang dekat dengan CPU. South bridge berfungsi untuk mengatur I/O, PCI, HDD, FDD, Sound atau suara yang dikeluarkan, kabel Lan bila dihubungkan, dan komponen lainnya. Sedangkan North bridge digunakan untuk mengatur alur atau jalannya data komponen terpenting seperti CPU, memory, dan Slot VGA bisa jenis AGP/PCI-E tergantung teknologi motherboard yang anda digunakan.Tetapi ada juga chipset yang bekerja sendiri sekaligus mengatur semuanya. Semua pheriperal/perangkat/item-item yang terpasang dan kemampuan overclock sangat ditentukan dan bergantung oleh chipset yang dipakai. Chipset juga sangat menentukan kemampuan upgrade dan dukungan hardware yang dipakai.
Kapasitor:
Kapasitor memiliki peranan yang sangat penting juga ketika kita melakukan sebuah overclocking dimana hardware akan menghasilkan panas yang lebih besar dari sebelumnya. kualitas dari sebuah motherboard dapat dilihat dari jenis kapasitor yang digunakan. Motherboard yang bisa menjaga kestabilan pada saat melakukan OC yang tinggi untuk beberapa bagian di motherboard biasa menggunakan kapasitor berjenis low-esr atau kapasitor perak, untuk kapasitor yang memiliki kualitas tinggi dibawah low-esr adalah kapasitor-kapasitor kelas 1 yang dibuat oleh buatan Jepang, contohnya seperti rubycon dan nichicon bentuknya sangat mudah dikenali yaitu belahan atas kapasitor berbentuk huruf “K” untuk rubycon dan huruf “Y” untuk nichicon. Intinya semakin banyak kapasitor kelas 1 dimana telah menggunakan full solid capasitor maka motherboard tersebut termasuk motherboard kelas atas.
PCB Motherboard :
PCB Motherboard yang memiliki kualitas sangat baik terlihat dari segi kualitas PCB itu sendiri, motherboard high-end biasa menggunakan PCB 8 layer seperti Asus, Gigabyte, MSI, J&W, Biostar. Selain jumlah layer, untuk melihat dimana perbedaannya dapat ditemukan dari ketajaman jalur dan kegetasan saat PCB kita coba sedikit bengkokkan. Beberapa motherboard kelas 1 di PCB nya terdapat lapisan pendingin untuk membuang panas.
Bios:
Bios merupakan tempat kita mengatur hardaware dari komputer semua settingan terdapat didalam bios, dan bukan hal tidak mungkin untuk motherboard yang memiliki komponen biasa dengan dukungan bios yang sangat baik bisa mengalahkan motherboard kelas 1 karena fitur di biosnya kurang memadai. Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi kita untuk mengenali karakteristik biosnya, dan mengenali fungsi-fungsi yang ada di BIOS. Untuk melihat karakteristik dari bios, ha-hal yang harus diperhatikan adalah : fungsi pengatur FSB, multiplier, timing memory, divider/pembagi, penguncian AGP/PCI, system monitoring, dan yang paling penting perhatikan jarak atau rentang voltase yang sanggup ditawarkan oleh masing2 komponen dan usahakan tidak melewati batas yang ditawarkan oleh masing-masing komponen. Karena bios adalah monitoring yang utama & terpenting bagi kita untuk melakukan optimasi kinerja dan setup overclocking.
Overclock merupakan seni tersendiri yang memberikan kepuasan tersendiri pada penggemarnya loch hehehe
seni overclocking ini dibedakan menjadi 3 jenis:
1. Overclock dengan menaikkan FSB(Front Side Bus). Cara ini sedikit sulit karena jika menaikkan fsb maka komponen lainnya akan ikut naik seperti divider ram, dll dan bisa menyebabkan system tidak stabil. Namun jika kita telah mendapatkan settingan yang optimal maka hardware bisa melejit sangat cepat.
2. Overclock dengan menaikkan multiplier. Cara ini sangat mudah dilakukan karena kita tidak perlu menset komponen lainnya karena komponen lainnya tidak akan berubah settingannya. Hanya prosesor seri tertentu saja yang bisa dirubah multipliernya karena multiplier biasanya di lock oleh pabrik. Misalnya untuk Intel yang multipliernya tidak di unlock adalah intel seri extreem edition, dan untuk AMD yang tidak di unlock adalah seri black edition nya (BE). Namun merubah multiplier membutuhkan vcore sehingga prosesor akan panas sehinnga membutuhkan heatsink kelas atas yang mampu meredam panas yang tinggi.
3. Overclock dengan menggabungkan keduanya yaitu FSB dan Multiplier. Tehnik ini tergolong sulit dan biasanya dilakukan untuk lomba demi mencapai frequensi tinggi dan untuk meedam panasnya digunakan liquid nitrogen (LN2) sehingga prosesor bisa ditrarik ke batas maximalnya.
OK, aku rasa udah cukup neech pengenalan mengai apa itu overclocking dan apa ajah yang perlu diperhatikan sebelom melakukan overclocking..
Buat temen-temen yang udah jadi penggemar dunia hardware kompie pasti ajah udah mengenal/ tahu tentang apa itu overclock dan ngapain sih overclock itu dilakukan????
Apa itu OverClock?
Hmm.. ok sekarang kita bahas arti dari overclock itu secara harafiah OverClock itu tersusun berdasarkan dua kata yaitu over (melebihi) dan clock (dalam hal ini adalah ketukan/kecepatan hitungan, bukan jam dinding) nah maka dapat diartikan overclock itu adalah meningkatkan kinerja mainboard, prosesor dan ram, vga agar lebih cepat dari stkamurtnya. namun tentu saja ada efek sampingnya.
Dalam overclocking ada istilah overclocker, yaitu orang yang ahli /melakukan overclocking
Mengapa overclock dilakukan?
hardware dalam pembuatannya biasanya kinerjanya diturunkan oleh pabrik pembuatnya agar mencegah terjadinya pengurangan umur dari hardware itu. namun, menurutku yah itu gak bener juga sih.. semua hardware pasti akan rusak… gak tau itu kapan dan PASTI akan ruask meskipun itu bekerja dibawah stkamurtnya. karna itu overclock dilakukan so, dengan harga perangkat yang murah (dlm hal ini procecor) dengan dioverclock paling enggak kinerjanya bisa menyamai prosesor dengan harga yang mahal.
Sebagai contohnya:
Ada dua prosesor intel core 2 dou dimana seri E2180 memiliki clock speed 1.8 Ghz sedangkan seri E8400 memiliki clock speed 3.2 Ghz jika dilihat maka seri E8400 lebih unggul. Tapi dengan overclock maka E2180 juga bisa mengimbangi kinerja dari E8400. bisa menghemat biaya karena tentunya E8400 lebih mahal.
Sebelum melakukan overclocking, sebnaiknya temen -te men perlu mengetahui tentang bagian bagian penting komputer, dari prosesor yang digunakan, Ram yang dignakan, vga yang digunakan,chipset mainboard yang digunakan, Dan power supply yang dimiliki karena ini adalah jantung dari perangkat yang kita miliki.
chipset motherboard
Anda harus mengenal chipset yang digunakan ada baiknya anda mengenal karakteristik dari chipset beserta dukungannya karena chipset pada motherboard ini yang mengatur jalannya data dari semua komponen yang terletak di motherboard tersebut.chipset pada motherboard terbagi menjadi dua bagian , yaitu chipset south bridge yang terletak di bagian selatan/bawah, dan chipset north bridge yang terletak di bagian utara/atas/tengah dekat yang dekat dengan CPU. South bridge berfungsi untuk mengatur I/O, PCI, HDD, FDD, Sound atau suara yang dikeluarkan, kabel Lan bila dihubungkan, dan komponen lainnya. Sedangkan North bridge digunakan untuk mengatur alur atau jalannya data komponen terpenting seperti CPU, memory, dan Slot VGA bisa jenis AGP/PCI-E tergantung teknologi motherboard yang anda digunakan.Tetapi ada juga chipset yang bekerja sendiri sekaligus mengatur semuanya. Semua pheriperal/perangkat/item-item yang terpasang dan kemampuan overclock sangat ditentukan dan bergantung oleh chipset yang dipakai. Chipset juga sangat menentukan kemampuan upgrade dan dukungan hardware yang dipakai.
Kapasitor:
Kapasitor memiliki peranan yang sangat penting juga ketika kita melakukan sebuah overclocking dimana hardware akan menghasilkan panas yang lebih besar dari sebelumnya. kualitas dari sebuah motherboard dapat dilihat dari jenis kapasitor yang digunakan. Motherboard yang bisa menjaga kestabilan pada saat melakukan OC yang tinggi untuk beberapa bagian di motherboard biasa menggunakan kapasitor berjenis low-esr atau kapasitor perak, untuk kapasitor yang memiliki kualitas tinggi dibawah low-esr adalah kapasitor-kapasitor kelas 1 yang dibuat oleh buatan Jepang, contohnya seperti rubycon dan nichicon bentuknya sangat mudah dikenali yaitu belahan atas kapasitor berbentuk huruf “K” untuk rubycon dan huruf “Y” untuk nichicon. Intinya semakin banyak kapasitor kelas 1 dimana telah menggunakan full solid capasitor maka motherboard tersebut termasuk motherboard kelas atas.
PCB Motherboard :
PCB Motherboard yang memiliki kualitas sangat baik terlihat dari segi kualitas PCB itu sendiri, motherboard high-end biasa menggunakan PCB 8 layer seperti Asus, Gigabyte, MSI, J&W, Biostar. Selain jumlah layer, untuk melihat dimana perbedaannya dapat ditemukan dari ketajaman jalur dan kegetasan saat PCB kita coba sedikit bengkokkan. Beberapa motherboard kelas 1 di PCB nya terdapat lapisan pendingin untuk membuang panas.
Bios:
Bios merupakan tempat kita mengatur hardaware dari komputer semua settingan terdapat didalam bios, dan bukan hal tidak mungkin untuk motherboard yang memiliki komponen biasa dengan dukungan bios yang sangat baik bisa mengalahkan motherboard kelas 1 karena fitur di biosnya kurang memadai. Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi kita untuk mengenali karakteristik biosnya, dan mengenali fungsi-fungsi yang ada di BIOS. Untuk melihat karakteristik dari bios, ha-hal yang harus diperhatikan adalah : fungsi pengatur FSB, multiplier, timing memory, divider/pembagi, penguncian AGP/PCI, system monitoring, dan yang paling penting perhatikan jarak atau rentang voltase yang sanggup ditawarkan oleh masing2 komponen dan usahakan tidak melewati batas yang ditawarkan oleh masing-masing komponen. Karena bios adalah monitoring yang utama & terpenting bagi kita untuk melakukan optimasi kinerja dan setup overclocking.
Overclock merupakan seni tersendiri yang memberikan kepuasan tersendiri pada penggemarnya loch hehehe
seni overclocking ini dibedakan menjadi 3 jenis:
1. Overclock dengan menaikkan FSB(Front Side Bus). Cara ini sedikit sulit karena jika menaikkan fsb maka komponen lainnya akan ikut naik seperti divider ram, dll dan bisa menyebabkan system tidak stabil. Namun jika kita telah mendapatkan settingan yang optimal maka hardware bisa melejit sangat cepat.
2. Overclock dengan menaikkan multiplier. Cara ini sangat mudah dilakukan karena kita tidak perlu menset komponen lainnya karena komponen lainnya tidak akan berubah settingannya. Hanya prosesor seri tertentu saja yang bisa dirubah multipliernya karena multiplier biasanya di lock oleh pabrik. Misalnya untuk Intel yang multipliernya tidak di unlock adalah intel seri extreem edition, dan untuk AMD yang tidak di unlock adalah seri black edition nya (BE). Namun merubah multiplier membutuhkan vcore sehingga prosesor akan panas sehinnga membutuhkan heatsink kelas atas yang mampu meredam panas yang tinggi.
3. Overclock dengan menggabungkan keduanya yaitu FSB dan Multiplier. Tehnik ini tergolong sulit dan biasanya dilakukan untuk lomba demi mencapai frequensi tinggi dan untuk meedam panasnya digunakan liquid nitrogen (LN2) sehingga prosesor bisa ditrarik ke batas maximalnya.
OK, aku rasa udah cukup neech pengenalan mengai apa itu overclocking dan apa ajah yang perlu diperhatikan sebelom melakukan overclocking..
Apa Itu Overclock
Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi seorang pemula yang tertarik dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.
Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar dengan beberapa puluh megabyte.
Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.
Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor.
Apakah Sebenarnnya Tujuan Overclock
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja.
Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan procesor lebih mahal
Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink yang tidak selengkap sekarang ini.
Bagaimana Melakukan Overclock
Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS. Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz. Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan overclocking.
Berapa Mahal Dari Biaya Overclock
Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja.
Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer dan dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu. Kendala pada panas processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non standard maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri.
Memiliki sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer karena telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan 7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan, ketika fan dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya ikut bergetar.
Apa Yang Perlu Diperlukan Untuk Melakukan Overclock
Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya.
Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%.
Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan, kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing hardware yang terkait satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak ketika processor dipacu diatas standard.
Dengan memacu overclock pada processor terdapat 3 hal penting. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan overclock.
Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor 2Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja.
Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan voltage atau overvoltage akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih stabil
Dampak Pada Chip-set dan Kestabilan Hardware Lain
Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap hardware.
Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.
Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada overclock 30% malah hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil para overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik pada jenis procesor yang ada.
Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja lebih stabil dengan penambahan option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option ini berfungsi sebagai pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non standard, maka ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti kecepatan standard.
Persiapan dan Tahapan Overclock
Karena overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan analisa anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi.
Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat computer gagal dilakukan overclock.
Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan karena overclock:
1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor;
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard;
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai;
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking;
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock;
6. Bagian yang paling penting pada overclock adalah memory dan power supply.
Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama.
Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus 133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan PC150
Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan memory berkecepatan PC2700/DDR333.
Pilihan dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang mutlak.
Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory dengan processor. Dengan menurunkan kecepatan.....
Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.
Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar dengan beberapa puluh megabyte.
Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.
Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor.
Apakah Sebenarnnya Tujuan Overclock
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja.
Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan procesor lebih mahal
Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink yang tidak selengkap sekarang ini.
Bagaimana Melakukan Overclock
Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS. Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz. Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan overclocking.
Berapa Mahal Dari Biaya Overclock
Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja.
Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer dan dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu. Kendala pada panas processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non standard maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri.
Memiliki sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer karena telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan 7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan, ketika fan dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya ikut bergetar.
Apa Yang Perlu Diperlukan Untuk Melakukan Overclock
Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya.
Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%.
Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan, kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing hardware yang terkait satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak ketika processor dipacu diatas standard.
Dengan memacu overclock pada processor terdapat 3 hal penting. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan overclock.
Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor 2Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja.
Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan voltage atau overvoltage akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih stabil
Dampak Pada Chip-set dan Kestabilan Hardware Lain
Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap hardware.
Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.
Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada overclock 30% malah hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil para overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik pada jenis procesor yang ada.
Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja lebih stabil dengan penambahan option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option ini berfungsi sebagai pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non standard, maka ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti kecepatan standard.
Persiapan dan Tahapan Overclock
Karena overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan analisa anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi.
Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat computer gagal dilakukan overclock.
Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan karena overclock:
1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor;
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard;
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai;
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking;
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock;
6. Bagian yang paling penting pada overclock adalah memory dan power supply.
Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama.
Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus 133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan PC150
Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan memory berkecepatan PC2700/DDR333.
Pilihan dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang mutlak.
Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory dengan processor. Dengan menurunkan kecepatan.....
Intel® Core™ i5 Processor *A new level of intelligent performance
Unleash the multimedia multitasker within
With intelligent performance that accelerates in response to demanding tasks, such as playing games and editing photos, the Intel® Core™ i5 processor moves faster when you do.
The Intel Core i5 processor automatically allocates processing power where it's needed most.¹ Whether you’re creating HD video, composing digital music, editing photos, or playing the coolest PC games—with the Intel Core i5 processor you can multitask with ease and be more productive than ever.
Product information
•2.66 GHz and up to 3.20 GHz with Intel® Turbo Boost Technology
•4 processing threads
•8 MB of Intel® Smart Cache
•2 channels of DDR3 1333 MHz memory
With intelligent performance that accelerates in response to demanding tasks, such as playing games and editing photos, the Intel® Core™ i5 processor moves faster when you do.
The Intel Core i5 processor automatically allocates processing power where it's needed most.¹ Whether you’re creating HD video, composing digital music, editing photos, or playing the coolest PC games—with the Intel Core i5 processor you can multitask with ease and be more productive than ever.
Product information
•2.66 GHz and up to 3.20 GHz with Intel® Turbo Boost Technology
•4 processing threads
•8 MB of Intel® Smart Cache
•2 channels of DDR3 1333 MHz memory
Intel® Core™ i7 Processor Extreme Edition *The highest performing desktop processor on the planet
Gear up for extreme processing power
Hardcore multitaskers rejoice. Fly through everything you do on your PC - from playing intense 3D games to creating and editing digital video, music, and photos. With the high performance platform capabilities of Intel® X58 Express Chipset-based motherboards, along with faster, intelligent multi-core technology that applies processing power dynamically when its needed most, PCs based on the Intel® Core™ i7-980X processor Extreme Edition deliver incredible performance with a rich feature set.
Wield the ultimate gaming weapon for greater performance in 3D gaming applications. Experience smoother and more realistic gaming made possible by distributing AI, physics, and rendering across six cores and 12 threads, bringing 3D to life for the ultimate gaming experience. And take digital content creation to a whole new level for photo retouching and photo editing. Unlock your full potential with Intel’s top-of-the-line desktop processor and experience total creative freedom that’s limited only by your imagination.
Product information
Intel® Core™ i7-980X processor Extreme Edition
•3.33 GHz core speed
•Up to 3.6 GHz with Intel® Turbo Boost Technology
•6 cores and 12 processing threads with Intel® Hyper-Threading Technology
•12 MB Intel® Smart Cache
•3 Channels DDR3 1066 MHz memory
•32nm manufacturing process technology
Intel® Core™ i7-975 processor Extreme Edition
•3.33 GHz and 3.2 GHz core speed
•Up to 3.6 GHz and 3.46 GHz with Intel® Turbo Boost Technology
•4 cores and 8 processing threads with Intel® Hyper-Threading Technology
•8 MB Intel® Smart Cache
•3 Channels DDR3 1066 MHz memory
•45nm manufacturing process technology
Intel® Core™ i3 Processor
Smart performance starts here
The Intel® Core™ i3 processor family with Intel® HD Graphics delivers a revolutionary new architecture for an unparallleled computing experience.
As the first level in Intel's new processor family, the Intel Core i3 processor is the perfect entry point for a fast, responsive PC experience.
This processor comes equipped with Intel HD Graphics, an advanced video engine that delivers smooth, high-quality HD video playback, and advanced 3D capabilities, providing an ideal graphics solution for everyday computing.
A smart choice for home and office, the Intel Core i3 processor also features Intel® Hyper-Threading Technology¹, which enables each core of your processor to work on two tasks at the same time, delivering the performance you need for smart multitasking. Do not let too many open applications slow you and your PC down. Get smart performance now.
Features and benefits
32nm dual-core processing runs two independent processor cores in one physical package at the same frequency.
Intel® Hyper-Threading Technology delivers two processing threads per physical core for a total of four threads for massive computational throughput. This 4-way multi-task processing allows each core of your processor to work on two tasks at the same time.
Intel® Smart Cache is shared cache dynamically allocated to each processor core, based on workload. This efficient, dual-core-optimized implementation increases the probability that each core can access data from the fast cache, significantly reducing latency to frequently used data and improving performance.
Intel® HD Graphics provides superb visual performance for sharper images, richer color, and life-like video and audio. Available on select models of the all new 2010 Intel® Core™ processor family.
The Intel® Core™ i3 processor family with Intel® HD Graphics delivers a revolutionary new architecture for an unparallleled computing experience.
As the first level in Intel's new processor family, the Intel Core i3 processor is the perfect entry point for a fast, responsive PC experience.
This processor comes equipped with Intel HD Graphics, an advanced video engine that delivers smooth, high-quality HD video playback, and advanced 3D capabilities, providing an ideal graphics solution for everyday computing.
A smart choice for home and office, the Intel Core i3 processor also features Intel® Hyper-Threading Technology¹, which enables each core of your processor to work on two tasks at the same time, delivering the performance you need for smart multitasking. Do not let too many open applications slow you and your PC down. Get smart performance now.
Features and benefits
32nm dual-core processing runs two independent processor cores in one physical package at the same frequency.
Intel® Hyper-Threading Technology delivers two processing threads per physical core for a total of four threads for massive computational throughput. This 4-way multi-task processing allows each core of your processor to work on two tasks at the same time.
Intel® Smart Cache is shared cache dynamically allocated to each processor core, based on workload. This efficient, dual-core-optimized implementation increases the probability that each core can access data from the fast cache, significantly reducing latency to frequently used data and improving performance.
Intel® HD Graphics provides superb visual performance for sharper images, richer color, and life-like video and audio. Available on select models of the all new 2010 Intel® Core™ processor family.
CORE i3, i5, i7
Dalam event CES 2010, Intel merilis lebih dari satu lusin processor baru masih dalam rangka menyukseskan tipe family Core, termasuk chip processor i3, i5 dan i7. Chip Intel Core yang berbasis teknologi Intel Arrandale dan Clarkdale tersebut merupakan processor dengan proses manufaktur 32nm pertama dari Intel. Intel memperkenalkan 4 Core i3, 8 Core i5 dan 7 buah chip Core i7, yang kesemuanya memiliki tekenologi Hyper-Threading untuk proses multitasking. Processor Intel Core baru tersebut didesain untk desktop, mobile computing, dan device lainnya.
Processor Core i5 dan i7 dilengkapi dengan teknologi Turbo Boost untuk performance prima, karena Turbo Boost didesain untuk secara otomatis memberikan akselerasi performance dan menyediakan dukungan ekstra performance ketika dibutuhkan. Sedangkan untuk processor pemula Core i3 tidak dilengkapi teknologi Turbo Boost, namun menyediakan support grafis HD (High Definition) yang dibangun di dalam processor. Intel mengungkapkan, bahwa kini sudah tidak dibutuhkan lagi tambahan grafis baik untuk desktop ataupun laptop yang memiliki processor Core i3. Intel menyiapkan 2 processor Core i3 dan 2 untuk komputer mobile dengan kecepatan clock antara 2.13GHz dan 3.06GHz.
Lain halnya dengan Core i5 yang hadir dengan variasi style dan kecepatan baik untuk laptop maupun desktop. Fitur processor mobile i5-540M misalnya dapat meraih top speed 2.53GHz, dan 3.06MHz dengan Turbo Boost. Kebanyakan processor Core i5 adalah chip ULV (Ultra Low Voltage), ungkap Intel. Sedangkan seperti Core i7-620UM memiliki clock speed 1.06GHz, dan dapat mencapai 2.13GHz dengan Turbo Boost. Processor Intel Core i7 adalah yang paling mahal dan menjadi top line dari seluruh family Core terbaru Intel, yang dibandrol dengan harga $332, sedangkan i5 hanya $113
Processor Core i5 dan i7 dilengkapi dengan teknologi Turbo Boost untuk performance prima, karena Turbo Boost didesain untuk secara otomatis memberikan akselerasi performance dan menyediakan dukungan ekstra performance ketika dibutuhkan. Sedangkan untuk processor pemula Core i3 tidak dilengkapi teknologi Turbo Boost, namun menyediakan support grafis HD (High Definition) yang dibangun di dalam processor. Intel mengungkapkan, bahwa kini sudah tidak dibutuhkan lagi tambahan grafis baik untuk desktop ataupun laptop yang memiliki processor Core i3. Intel menyiapkan 2 processor Core i3 dan 2 untuk komputer mobile dengan kecepatan clock antara 2.13GHz dan 3.06GHz.
Lain halnya dengan Core i5 yang hadir dengan variasi style dan kecepatan baik untuk laptop maupun desktop. Fitur processor mobile i5-540M misalnya dapat meraih top speed 2.53GHz, dan 3.06MHz dengan Turbo Boost. Kebanyakan processor Core i5 adalah chip ULV (Ultra Low Voltage), ungkap Intel. Sedangkan seperti Core i7-620UM memiliki clock speed 1.06GHz, dan dapat mencapai 2.13GHz dengan Turbo Boost. Processor Intel Core i7 adalah yang paling mahal dan menjadi top line dari seluruh family Core terbaru Intel, yang dibandrol dengan harga $332, sedangkan i5 hanya $113
Rabu, 24 Maret 2010
PAYPAL
DEFINISI
PayPal adalah salah satu alat pembayaran (Payment procesors) menggunakan internet yang terbanyak digunakan didunia dan teraman. Pengguna internet dapat membeli barang di ebay, lisensi software original, keanggotaan situs, urusan bisnis, mengirim dan menerima donasi/sumbangan, mengirim uang ke pengguna PayPal lain di seluruh dunia dan banyak fungsi lainnya dengan mudah dan otomatis menggunakan internet atau mobile, PayPal mengatasi kekurangan dalam pengiriman uang tradisional seperti Cek atau Money order yang prosesnya dapat memakan waktu PayPal seperti rekening bank, pertama anda membuat account, lalu dana akan ditarik langsung dari kartu kredit anda ke account tersebut atau dengan dana dari transferan account PayPal orang lain ke Saldo / Balance PayPal anda, dan anda sudah dapat menggunakan account PayPal untuk bertransaksi
Februari 2010 PayPal sudah menerima 190 negara dan 23 mata uang, pengguna PayPal di Indonesia masih harus menggunakan hitungan US dollar karena rupiah belum ada di PayPal, dana yang ditarik langsung dari kartu kredit akan dikonversi ke US dollar otomatis
eBay adalah tempat lelang/jual-beli/pasar online terbesar didunia, dengan pengguna lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia (data juni 2006), anda dapat mencari dan membeli apapun, mulai dari barang elektronik, kendaraan, hingga barang-barang langka dari seluruh pengguna ebay didunia, cara pembayaran utama di eBay adalah dengan PayPal karena lebih aman dan otomatis, meskipun ada penjual yang menerima pembayaran dengan cara lain
SEJARAH
Perusahaan Paypal (Paypal corp.) seperti yang dikenal sekarang adalah penggabungan antara perusahaan Confinity dan X.com pada tahun 2000
Confinity didirikan pada desember 1998 oleh Peter Thiel dan Max Levchin, awalnya sebagai alat pembayaran Palm Pilot dan sebagai perusahaan
kriptograpi (ilmu pembacaan sandi, tulisan-tulisan atau angka-angka rahasia).
Sedangkan X.com didirikan oleh Elon Musk pada maret 1999, yaitu perusahaan penyedia jasa perencanaan keuangan. Kedua perusahaan lokasi pertamanya adalah kantor di 165 University Avenue di Palo Alto, California, rumah dari beberapa pemula di Silicon Valley
Ebay melihat perkembangan penggunaan Paypal dan menyimpulkan Paypal cocok sebagai salah satu alat pembayaran di ebay. Pada mei 1999 ebay membeli
Billpoint dan menjadikan Billpoint sebagai alat pembayaran utama ebay saat itu dan membuat Billpoint khusus hanya untuk alat pembayaran di ebay saja, karenanya Paypal hanya tampil beberapa kali sebagai pilihan alat pembayaran di ebay dibandingkan Billpoint.
Tetapi karena masyarakat lebih menyukai Paypal karena mudah dan lebih aman pada Februari 2000 rata-rata ada 200.000 penawaran barang perhari yang menggunakan Paypal sedangkan Billpoint hanya 4.000 penawaran. Pada april 2000 lebih dari 1 juta penawaran menggunakan Paypal
Akuisisi oleh ebay
Pada tahun 2002 ebay mengakuisisi Paypal sebesar US$ 1,5 Miliar. Paypal sebelumnya telah digunakan sebagai alat pembayaran favorit dengan lebih dari 55% pengguna ebay dan mengalahkan alat pembayaran ebay lainnya saat itu Billpoint. Ebay akhirnya menghapus layanan Billpoint untuk memperkuat Paypal brand untuk ebay. Banyak saingan utama Paypal akhirnya bangkrut atau dijual, Citibank c2it tutup pada akhir 2003, Yahoo PayDirect tutup pada akhir 2004, Western union mengumumkan menutup layanan BidPay pada 2005 dan menjualnya pada CyberSource Corporation pada tahun 2006. Saingan Paypal lainnya seperti Moneybookers dan Kagi masih bertahan hingga sekarang
Pada kuarter pertama 2006 total transaksi melalui Paypal senilai US$8 Miliar, meningkat 41% dari tahun ke tahun. Perusahaan tetap fokus kepada perkembangan
secara internasional dan kepada peningkatan pada divisi layanan merchant, dan menyediakan alat pembayaran online bagi pengguna ebay
Paypal lebih aman dari alat pembayaran online lain
Pembeli / Buyer yang merasa dirugikan atau tidak sesuai deskripsi yang diberitahukan bisa meminta uang kembali kepada Penjual / Seller dalam waktu maksimal 45 hari setelah terjadi pembayaran. Jika pembeli menggunakan kartu kredit akan mendapatkan pengembalian uang chargeback dari perusahaan kartu kreditnya.
PayPal juga melindungi penjual dari pengembalian uang atau komplain yang tidak benar dari pembeli sesuai pembuktian. Perlindungan untuk penjual dirancang untuk melindungi penjual dari klaim pembeli yang mengaku telah mengirim uang yang tidak mempunyai catatan bukti pembayaran dan deskripsi transaksi, setiap pembelian dan pembayaran menggunakan PayPal selalu ada catatan bukti pembayarannya di account PayPal pengirim dan penerima uang, sebagai bukti jika benar telah terjadi pengiriman uang antara keduanya
Dari sini bisa diambil kesimpulan menggunakan PayPal lebih aman dari alat pembayaran online lain bagi pengirim dan penerima uang karena ada bukti pembayaran dan catatan deskripsi, serta dapat melakukan komplain yang benar jika terjadi sesuatu atau terhindar dari komplain yang salah
Februari 2010 PayPal sudah menerima 190 negara dan 23 mata uang, pengguna PayPal di Indonesia masih harus menggunakan hitungan US dollar karena rupiah belum ada di PayPal, dana yang ditarik langsung dari kartu kredit akan dikonversi ke US dollar otomatis
eBay adalah tempat lelang/jual-beli/pasar online terbesar didunia, dengan pengguna lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia (data juni 2006), anda dapat mencari dan membeli apapun, mulai dari barang elektronik, kendaraan, hingga barang-barang langka dari seluruh pengguna ebay didunia, cara pembayaran utama di eBay adalah dengan PayPal karena lebih aman dan otomatis, meskipun ada penjual yang menerima pembayaran dengan cara lain
SEJARAH
Perusahaan Paypal (Paypal corp.) seperti yang dikenal sekarang adalah penggabungan antara perusahaan Confinity dan X.com pada tahun 2000
Confinity didirikan pada desember 1998 oleh Peter Thiel dan Max Levchin, awalnya sebagai alat pembayaran Palm Pilot dan sebagai perusahaan
kriptograpi (ilmu pembacaan sandi, tulisan-tulisan atau angka-angka rahasia).
Sedangkan X.com didirikan oleh Elon Musk pada maret 1999, yaitu perusahaan penyedia jasa perencanaan keuangan. Kedua perusahaan lokasi pertamanya adalah kantor di 165 University Avenue di Palo Alto, California, rumah dari beberapa pemula di Silicon Valley
Ebay melihat perkembangan penggunaan Paypal dan menyimpulkan Paypal cocok sebagai salah satu alat pembayaran di ebay. Pada mei 1999 ebay membeli
Billpoint dan menjadikan Billpoint sebagai alat pembayaran utama ebay saat itu dan membuat Billpoint khusus hanya untuk alat pembayaran di ebay saja, karenanya Paypal hanya tampil beberapa kali sebagai pilihan alat pembayaran di ebay dibandingkan Billpoint.
Tetapi karena masyarakat lebih menyukai Paypal karena mudah dan lebih aman pada Februari 2000 rata-rata ada 200.000 penawaran barang perhari yang menggunakan Paypal sedangkan Billpoint hanya 4.000 penawaran. Pada april 2000 lebih dari 1 juta penawaran menggunakan Paypal
Akuisisi oleh ebay
Pada tahun 2002 ebay mengakuisisi Paypal sebesar US$ 1,5 Miliar. Paypal sebelumnya telah digunakan sebagai alat pembayaran favorit dengan lebih dari 55% pengguna ebay dan mengalahkan alat pembayaran ebay lainnya saat itu Billpoint. Ebay akhirnya menghapus layanan Billpoint untuk memperkuat Paypal brand untuk ebay. Banyak saingan utama Paypal akhirnya bangkrut atau dijual, Citibank c2it tutup pada akhir 2003, Yahoo PayDirect tutup pada akhir 2004, Western union mengumumkan menutup layanan BidPay pada 2005 dan menjualnya pada CyberSource Corporation pada tahun 2006. Saingan Paypal lainnya seperti Moneybookers dan Kagi masih bertahan hingga sekarang
Pada kuarter pertama 2006 total transaksi melalui Paypal senilai US$8 Miliar, meningkat 41% dari tahun ke tahun. Perusahaan tetap fokus kepada perkembangan
secara internasional dan kepada peningkatan pada divisi layanan merchant, dan menyediakan alat pembayaran online bagi pengguna ebay
Paypal lebih aman dari alat pembayaran online lain
Pembeli / Buyer yang merasa dirugikan atau tidak sesuai deskripsi yang diberitahukan bisa meminta uang kembali kepada Penjual / Seller dalam waktu maksimal 45 hari setelah terjadi pembayaran. Jika pembeli menggunakan kartu kredit akan mendapatkan pengembalian uang chargeback dari perusahaan kartu kreditnya.
PayPal juga melindungi penjual dari pengembalian uang atau komplain yang tidak benar dari pembeli sesuai pembuktian. Perlindungan untuk penjual dirancang untuk melindungi penjual dari klaim pembeli yang mengaku telah mengirim uang yang tidak mempunyai catatan bukti pembayaran dan deskripsi transaksi, setiap pembelian dan pembayaran menggunakan PayPal selalu ada catatan bukti pembayarannya di account PayPal pengirim dan penerima uang, sebagai bukti jika benar telah terjadi pengiriman uang antara keduanya
Dari sini bisa diambil kesimpulan menggunakan PayPal lebih aman dari alat pembayaran online lain bagi pengirim dan penerima uang karena ada bukti pembayaran dan catatan deskripsi, serta dapat melakukan komplain yang benar jika terjadi sesuatu atau terhindar dari komplain yang salah
Senin, 22 Maret 2010
Mengatasi Local Only HOTSPOT pada vista
Masalah ini terjadi karena adanya perbedaan antara desain Windows Vistadan Microsoft Windows XP Service Pack 2 (SP2). Khususnya, dalam Windows XPSP2, maka broadcast flag dalam paket DHCP discovery diatur ke 0(dinonaktifkan). Dalam Windows Vista, yang broadcast flag dalam paket DHCPdiscovery tidak dinonaktifkan. Oleh karena itu, beberapa router danbeberapa non-Microsoft DHCP server tidak dapat memproses DHCP discoverypaket tersebut.
nah loh apa saya bilang, Windows VISTA kan penyebabnya? Sempat saya sarankan buat downgrade aja ke Windows XP tapi sayang karena Windows VISTA nya kan original. xixixi
Akhirnya saya menemukan solusinya setelah baca beberapa literatur tadi, nah ini dia solusinya silakan dibaca dengan dengan seksama. Untuk mengatasi masalah ini, menonaktifkan DHCP broadcast flag pada Windows Vista. Untuk melakukannya, ikuti langkah berikut:
1.Click tombol Start —> RUN
, Ketikkan regedit pada kotak RUN tersebut.
Jika muncul prompt konfirmasi password administrator, ketik password anda, atau click Continue.
2.Carilah kemudian click registry subkey berikut:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Parameters\Interfaces\{GUID}
Pada registry path, click (GUID) subkey yang berhubungan dengan jaringan adaptor yang terhubung ke jaringan.
3.Pada Edit menu, Pilih New, dan kemudian click DWORD (32-bit) Value.
4.Pada kotak New Value #1, ketikkan DhcpConnEnableBcastFlagToggle, dan kemudian tekan ENTER.
5.Klik kanan DhcpConnEnableBcastFlagToggle, dan kemudian click Modify.
6.Pada kotak Value data, ketikkan 1, dan kemudian click OK.
7.Tutup Registry Editor.
Dengan menetapkan registri key ini ke 1, Windows Vista akan mencoba untuk mendapatkan alamat IP dengan menggunakan DHCP di broadcast flag Temukan paket. Jika gagal, ia akan mencoba untuk mendapatkan alamat IP tanpa menggunakan flag di broadcast DHCP Temukan paket.
Jika Anda tahu router atau non-Microsoft DHCP server tidak mendukung broadcast flag DHCP, Anda dapat mengatur entri registri berikut sebagai berikut, bukan menggunakan DhcpConnEnableBcastFlagToggle kunci registri.
HKEY_LOCAL_MACHINE \ SYSTEM \ CurrentControlSet \ Services \ TCPIP \ Parameter \ interface \ (GUID)
Value name: DhcpConnForceBroadcastFlag
Value type: REG_DWORD
Value data: 0
Semoga aja dengan solusi ini bisa diatasi masalah tadi, biar ga banyak yang menanyakan masalah yang sama, ga bisa konek internet wifi. Teruslah mencoba dan selalu mencoba, karena orang yang gagal adalah orang yang berhenti mencoba.
nah loh apa saya bilang, Windows VISTA kan penyebabnya? Sempat saya sarankan buat downgrade aja ke Windows XP tapi sayang karena Windows VISTA nya kan original. xixixi
Akhirnya saya menemukan solusinya setelah baca beberapa literatur tadi, nah ini dia solusinya silakan dibaca dengan dengan seksama. Untuk mengatasi masalah ini, menonaktifkan DHCP broadcast flag pada Windows Vista. Untuk melakukannya, ikuti langkah berikut:
1.Click tombol Start —> RUN
, Ketikkan regedit pada kotak RUN tersebut.
Jika muncul prompt konfirmasi password administrator, ketik password anda, atau click Continue.
2.Carilah kemudian click registry subkey berikut:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Parameters\Interfaces\{GUID}
Pada registry path, click (GUID) subkey yang berhubungan dengan jaringan adaptor yang terhubung ke jaringan.
3.Pada Edit menu, Pilih New, dan kemudian click DWORD (32-bit) Value.
4.Pada kotak New Value #1, ketikkan DhcpConnEnableBcastFlagToggle, dan kemudian tekan ENTER.
5.Klik kanan DhcpConnEnableBcastFlagToggle, dan kemudian click Modify.
6.Pada kotak Value data, ketikkan 1, dan kemudian click OK.
7.Tutup Registry Editor.
Dengan menetapkan registri key ini ke 1, Windows Vista akan mencoba untuk mendapatkan alamat IP dengan menggunakan DHCP di broadcast flag Temukan paket. Jika gagal, ia akan mencoba untuk mendapatkan alamat IP tanpa menggunakan flag di broadcast DHCP Temukan paket.
Jika Anda tahu router atau non-Microsoft DHCP server tidak mendukung broadcast flag DHCP, Anda dapat mengatur entri registri berikut sebagai berikut, bukan menggunakan DhcpConnEnableBcastFlagToggle kunci registri.
HKEY_LOCAL_MACHINE \ SYSTEM \ CurrentControlSet \ Services \ TCPIP \ Parameter \ interface \ (GUID)
Value name: DhcpConnForceBroadcastFlag
Value type: REG_DWORD
Value data: 0
Semoga aja dengan solusi ini bisa diatasi masalah tadi, biar ga banyak yang menanyakan masalah yang sama, ga bisa konek internet wifi. Teruslah mencoba dan selalu mencoba, karena orang yang gagal adalah orang yang berhenti mencoba.
Minggu, 21 Maret 2010
SHARING FILE MENGGUNAKAN WINDOWS XP
Salah satu fitur menarik yang terdapat pada Windows XP (termasuk Windows 2000) dibandingkan versi windows sebelumnya yaitu Windows 95/98/ME adalah dukungan level kemanan bertingkat untuk tiap pengguna (user). Yang memberikan kemudahan terutama bagi administrator untuk menentukan dan mengatur user mana yang diberi kewenangan untuk mengakses sebuah informasi pada sistem. Pada makalah ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat dan mengatur berbagi file (share) dan folder antar user Windows XP dengan user windows lainnya dalam sebuah jaringan LAN (Local Area Network) berdasarkan hak akses yang berbeda bagi setiap user.
Pada Windows 95/98/ME, data dapat di-sharring dengan menambahkan password pada folder yang telah di-share. Siapapun yang mengetahui password dapat mengakses data yang ada dalam folder tersebut. Hal ini tentunya beresiko tinggi apabila terdapat pada sebuah jaringan yang cukup besar seperti di perkantoran atau universitas.
Pada Windows XP, terdapat dua metode untuk melakukan file sharing, yaitu:
Simple File Sharing (SFS), cara kerjanya seperti file sharing pada windows 98 dan menjadi pilihan standar (default) pada sistem Windows XP. Metode ini biasanya digunakan pada jaringan kecil dengan menggunakan anggota Workgroup dan bukan menggunakan Domain yang biasanya digunakan pada jaringan berskala besar seperti jaringan korporat. Disini taidak ada pengaturan password, level akses ataupun aturan lainnya, sehingga semua user bisa mengakses data yang didalamnya. Fitur ini hanya terdapat pada Windows XP Home Edition.
Access Control List (ACL), apabila ACL dipilih maka secara otomatis metode SFS dimatikan. Dengan metode ACL, administrator atau user dapat mengatur hak akses lebih spesifik untuk setiap folder atau disk, sehingga kerahasiaan dan kemanan data lebih terjamin dibandingkan metode SFS.
Langkah-langkah metode Access Control List (ACL) adalah sebagai berikut:
Mematikan fitur Simple File Sharing untuk meningkatkan kemanan dan kontrol
Membuat User Account dan Group Account
Men-share folder atau disk
Megatur hak akses pada folder atau disk yang telah di-share
Mengijinkan user tanpa password untuk tetap dapat mengakses jaringan
Untuk memudahkan konsep diatas, diilustrasikan sebagai berikut:
Terdapat empat user yaitu: Alasdair, Fraser, Iona, and Catriona
Terdapat tiga folder yang akan di-sharring yaitu Girlstuff, Boystuff, dan Kidstuff. Dimana ketiga folder tersebut mempunyai pengaturan yang berbeda untuk setiap user. Folder Girlstuff hanya bisa diakses oleh Iona dan Catriona, folder Boystuff oleh Alasdair dan Fraser serta Kidstuff oleh semua user.
Melihat bagaimana tiap user mencoba mengakses ketiga folder diatas.
Mematikan Fungsi Simple File Sharing
Langkah pertama adalah mematikan fungsi FSF untuk mengaktifkan ACL dengan cara sebagai berikut:
Masuk ke menu Start | My Computer | Tools | Folder Options | View.
Geser slider pada bagian Advance Option sampai menemukan ‘Use Simple File Sharing (Recommended)’, kemudian hilangkan tanda [√] (un-check).
Klik tombol OK.
Gambar 1. Jendela Dialog Folder Option
Membuat User Account
Langkah selanjutnya adalah membuat account untuk keempat user diatas dengan cara sebagai berikut:
Masuk ke menu Start | Control Panel | User Accounts. Selanjutnya tekan tombol ‘Create a new account’, dan masukkan nama user yang akan dibuat. Dalam hal ini sebagai contoh adalah user Alasdair.
Gambar 2. Langkah-langkah membuat User Account
Klik tombol Next kemudian pilih tipe account yang akan dipakai oleh user Alasdair. Karena hak aksesnya akan dibatasi maka pilih ‘Limited’. Ulangi langakah diatas untuk membuat account yang lainnya.
Membuat Password untuk Setiap User
Secara default, setiap user boleh tidak memiliki password. Tetapi Windows XP tidak akan memperkenankan seorang user mengakses mesin berbasis Windows XP dalam sebuah jaringan tanpa memiliki password. Untuk menambahkan password, pada Control Panel | User Account, pilih user yang dikehendaki kemudian klik ‘Create a new password’. Masukkan password dan ulangi sekali lagi untuk konfirmasi. Usahakan password tidak mudah ditebak untuk keamanan. Ulangi pembuatan password untuk user lain yang telah dibuat diatas. Sebagai tambahan (bila dikehendaki), masukkan ‘Password hint’ untuk menjaga user yang lupa akan passwordnya.
Gambar 3. User Fraser telah dilindungi oleh password
Mengatur Hak Akses untuk User Tidak Berpasword
Supaya user lain yang tidak memiliki password dapat pula mengakses mesin XP maka perlu dilakuka perubahan pada sistem sebagai berikut:
Masuk ke menu Control Panel | Performance and Maintenance | Administrative Tools | Local Security Policy.
Pilih Local Policies | Security Options.
Klik dua kali pada ‘Accounts: Limit local account use of blank passwords to console login only’ , dimana menjadi pilihan default. Matikan (Disable) pilihan ini kemudian klik OK. Dan sekarang semua user yang tidak memiliki password dapat mengakses ke mesin XP.
Gambar 4. Tampilan Local Security Policy
Untuk pengaturan lebih lanjut mengenai user account dapat ditemukan dan diatur pada bagian: Start | Control Panel | Performance and Maintenance | Administrative Tools Computer Management kemudian buka folder ‘Local Users and Groups’, pilih ‘Users’.
Membuat Grup User
Untuk memudahkan dalam pemberian hak akses kepada setiap user, sebaiknya dibuat sebuah grup yang mewakili karakteristik dari sekelompok user. Misalkan dalam sebuah universitas terdapat banyak user karyawan dan mahasiswa. Akan lebih mudah diatur apabila terdapat grup mahasiswa dan karyawan. Dimana aturan untuk satu grup karyawan akan belaku bagi semua user yang menjadi karyawan pada universitas tersebut. Untuk membuat sebuah grup langkah-langkahnya sebagai berikut:
Dari menu Control Panel | Adimistrative Tools | Computer Management , buka System Tools | Local Users and Groups | Groups; kemudian pilih Action | New Group.
Klik ‘New Group’ beri nama dan deskripsi grup. Sebagai contoh: Boys.
Klik ‘Add’ untuk menambahkan user kedalam grup.
Pada pilihan ‘Select User’, atur ‘Object Type’ ke ‘Users’ kemudian klik OK. Pada ‘Location’ akan menampilkan nama komputer yang digunakan.
Selanjutnya klik ‘Advance’ dan klik ‘Find Now’ untuk melihat daftar user.
Pilih user yang akan dimasukkan kedalam grup baru ini. Gunakan tombol [Ctrl] untuk melakukan banyak pilihan user. Lalu klik OK dua kali.
Gambar 5. Membuat Grup User
Membuat Folder yang akan Disharing
Langkah berikutnya adalah membuat folder yang akan dijadikan sharing file. Pada Windows Exploler, masuk ke direktori utama drive C. Buat tiga folder yaitu GirlStuff, BoyStuff dan KidStuf dengan cara meng-klik kanan kemudian pilih New | Folder.
Gambar 6. Membuat 3 folder pada direktori utama drive C
Berikutnya adalah memberikan batasan spesifik terhadap ke tiga folder tersebut. Disini akan dicontohkan pada folder Boystuff.
Klik-kanan pada folder Boystuff, pilih ‘Sharing and Security’.
Pada Tab Sharing, pilih ‘Share this folder’ dan beri nama share serta deskripsinya pada bagian ‘Comment’.
Abaikan pada bagian User Limit, pada Windows XP jumlah maksimal user yang diijinkan terhubung pada mesin dalam satu waktu adalah 10.
Gambar 7. Tampilan dialog File Sharing Properties
Mengatur Acces Control List pada Folder Share
Masih pada folder Boystuff Properties, klik tombol ‘Permissions’. Secara default akan terpilih Everyone dimana memiliki hak akses mutlak pada folder, sehingga bisa mengubah bahkan menghapus apapun yang ada didalam folder Boystuff.
Gambar 8. Dialog Permission pada Folder yang Dishare
Untuk mengubah hak akses sebagai berikut:
Klik ‘Add’ kemudian pilih ‘Object Type’
Hilangkan tanda [√] (un-check) pada Built-in security principles and Groups, karena kita hanya akan melihat user saja. Klik OK, maka dari lokasi ini akan muncul nama komputer milik kita.
Pilih ‘Advance’ kemudian klik ‘Find Now’, akan muncul daftar user.
Klik pada user yang akan diberi hak akses untuk folder Boystuff, yaitu Aldair dan Fraser. Gunakan kombinasi tombol [CTRL] + Klik untuk melakuka pemilihan banyak (multiple choise).
Gambar 9. Proses Perubahan Hak Akses pada Folder Boystuff
Kembali ke editor ACL, secara default, user yang baru ditambahkan hanya memiliki hak untuk membaca saja (read-only). Supaya user memiliki hak baca/tulis (read-write), aktifkan pada bagian ‘Change’ di Permission for X (X: Nama User). Lakukan untuk user Alasdair dan Fraser serta pastikan jangan ada yang diberi hak ‘Full Control’.
Gambar 10. Proses perubahan hak akses pada folder Boystuff
Selanjutnya lakukan langkah-langkah diatas untuk folder Girlstuff sehingga hanya bisa diakses oleh Iona dan Catriona. Serta jangan lupa hapus grup Everyone. Dan terakhir pilih folder Kidstuff serta ulangi prosedur diatas supaya keempat user dapat mengakses folder tersebut.
Menghubungkan Klien ke Server
Ketika user lain dalam jaringan mencoba mengakses data yang ada pada mesin XP, sistem akan mengidentifikasi user dan password user tersebut. Apabila account user tersebut ada didalam sistem, selanjutnya ia akan mengecek ke ACL untuk memastikan folder mana yang dapat diakses oleh user.
a. Client Windows 95/98/ME
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghubungkan sebuah klien yang menggunakan sistem operasi Windows 98SE. Apabila kita login kedalam sistem windows 98 tanpa password, maka harus Logout terlebih dahulu, kemudian masukkan nama dan password yang telah terdaftar pada mesin XP dan windows 98 tersebut. Sedangkan pada pengaturan Network Properties dapat diatur ke Primary Network Logon to Windows Logon, sedangkan jika diatur ke Client for Microsoft Networks apabila klien tersebut terhubung ke Windows NT/2000. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengakses mesin XP:
Klik dua kali pada ikon Network Neighborhoo atau My Network Places. Akan muncul nama-nama komputer yang terhubung dalam satu grup.
Gambar 11. Tampilan Network Neighborhood
apabila terdapat peringatan error, kemungkinan anda belum login ke windows 98SE, Pilih Start | Logout, kemudian login ulang dengan memasukkan user name dan password. Klik dua kali pada mesinXP yang telah tersedia untuk mengakses folder yang telah di-share.
Gambar 12. Tampilan pada server MesinXP yang telah di share foldernya
Masuk ke folder-folder yang tersedia. Apabila user deberi hak akses Read/Write, maka bisa memodifikasi file yang ada di server, juga dimungkinkan untuk mengkopi file dari server ke tempat klien dimana dia berada.
Gambar 13. User mengakses file yang berada di server mesin XP
Apabila ada seorang user bukan dari anggota grup yang telah ditentukan pada server mesin XP, mencoba mengakses informasi yang ada disebuah folder dimana dia tidak memiliki hak akses terhadap folder tersebut, maka server secara otomatis akan menolak user tersebut. Misalkan Fraser mencoba untuk mengakses data yang ada di folder Girlstuff, maka sistem akan memberikan warning box bahwa user Fraser ditolak.
Gambar 14. Warning box yang muncul apabila user tanpa akses mencoba masuk
b. Client Windows XP
Pada Windows XP yang dilakukan hampir sama pada windows 98, masuk ke My Network, kemudian pilih server yang akan dituju. Selanjutnya akan muncul form username dan Password. Salah satu perbedaan jika menggunakan windows XP, kita bisa masuk menggunakan user dan password user lain selama user dan passwordnya terdapat pada server mesin XP
Pada Windows 95/98/ME, data dapat di-sharring dengan menambahkan password pada folder yang telah di-share. Siapapun yang mengetahui password dapat mengakses data yang ada dalam folder tersebut. Hal ini tentunya beresiko tinggi apabila terdapat pada sebuah jaringan yang cukup besar seperti di perkantoran atau universitas.
Pada Windows XP, terdapat dua metode untuk melakukan file sharing, yaitu:
Simple File Sharing (SFS), cara kerjanya seperti file sharing pada windows 98 dan menjadi pilihan standar (default) pada sistem Windows XP. Metode ini biasanya digunakan pada jaringan kecil dengan menggunakan anggota Workgroup dan bukan menggunakan Domain yang biasanya digunakan pada jaringan berskala besar seperti jaringan korporat. Disini taidak ada pengaturan password, level akses ataupun aturan lainnya, sehingga semua user bisa mengakses data yang didalamnya. Fitur ini hanya terdapat pada Windows XP Home Edition.
Access Control List (ACL), apabila ACL dipilih maka secara otomatis metode SFS dimatikan. Dengan metode ACL, administrator atau user dapat mengatur hak akses lebih spesifik untuk setiap folder atau disk, sehingga kerahasiaan dan kemanan data lebih terjamin dibandingkan metode SFS.
Langkah-langkah metode Access Control List (ACL) adalah sebagai berikut:
Mematikan fitur Simple File Sharing untuk meningkatkan kemanan dan kontrol
Membuat User Account dan Group Account
Men-share folder atau disk
Megatur hak akses pada folder atau disk yang telah di-share
Mengijinkan user tanpa password untuk tetap dapat mengakses jaringan
Untuk memudahkan konsep diatas, diilustrasikan sebagai berikut:
Terdapat empat user yaitu: Alasdair, Fraser, Iona, and Catriona
Terdapat tiga folder yang akan di-sharring yaitu Girlstuff, Boystuff, dan Kidstuff. Dimana ketiga folder tersebut mempunyai pengaturan yang berbeda untuk setiap user. Folder Girlstuff hanya bisa diakses oleh Iona dan Catriona, folder Boystuff oleh Alasdair dan Fraser serta Kidstuff oleh semua user.
Melihat bagaimana tiap user mencoba mengakses ketiga folder diatas.
Mematikan Fungsi Simple File Sharing
Langkah pertama adalah mematikan fungsi FSF untuk mengaktifkan ACL dengan cara sebagai berikut:
Masuk ke menu Start | My Computer | Tools | Folder Options | View.
Geser slider pada bagian Advance Option sampai menemukan ‘Use Simple File Sharing (Recommended)’, kemudian hilangkan tanda [√] (un-check).
Klik tombol OK.
Gambar 1. Jendela Dialog Folder Option
Membuat User Account
Langkah selanjutnya adalah membuat account untuk keempat user diatas dengan cara sebagai berikut:
Masuk ke menu Start | Control Panel | User Accounts. Selanjutnya tekan tombol ‘Create a new account’, dan masukkan nama user yang akan dibuat. Dalam hal ini sebagai contoh adalah user Alasdair.
Gambar 2. Langkah-langkah membuat User Account
Klik tombol Next kemudian pilih tipe account yang akan dipakai oleh user Alasdair. Karena hak aksesnya akan dibatasi maka pilih ‘Limited’. Ulangi langakah diatas untuk membuat account yang lainnya.
Membuat Password untuk Setiap User
Secara default, setiap user boleh tidak memiliki password. Tetapi Windows XP tidak akan memperkenankan seorang user mengakses mesin berbasis Windows XP dalam sebuah jaringan tanpa memiliki password. Untuk menambahkan password, pada Control Panel | User Account, pilih user yang dikehendaki kemudian klik ‘Create a new password’. Masukkan password dan ulangi sekali lagi untuk konfirmasi. Usahakan password tidak mudah ditebak untuk keamanan. Ulangi pembuatan password untuk user lain yang telah dibuat diatas. Sebagai tambahan (bila dikehendaki), masukkan ‘Password hint’ untuk menjaga user yang lupa akan passwordnya.
Gambar 3. User Fraser telah dilindungi oleh password
Mengatur Hak Akses untuk User Tidak Berpasword
Supaya user lain yang tidak memiliki password dapat pula mengakses mesin XP maka perlu dilakuka perubahan pada sistem sebagai berikut:
Masuk ke menu Control Panel | Performance and Maintenance | Administrative Tools | Local Security Policy.
Pilih Local Policies | Security Options.
Klik dua kali pada ‘Accounts: Limit local account use of blank passwords to console login only’ , dimana menjadi pilihan default. Matikan (Disable) pilihan ini kemudian klik OK. Dan sekarang semua user yang tidak memiliki password dapat mengakses ke mesin XP.
Gambar 4. Tampilan Local Security Policy
Untuk pengaturan lebih lanjut mengenai user account dapat ditemukan dan diatur pada bagian: Start | Control Panel | Performance and Maintenance | Administrative Tools Computer Management kemudian buka folder ‘Local Users and Groups’, pilih ‘Users’.
Membuat Grup User
Untuk memudahkan dalam pemberian hak akses kepada setiap user, sebaiknya dibuat sebuah grup yang mewakili karakteristik dari sekelompok user. Misalkan dalam sebuah universitas terdapat banyak user karyawan dan mahasiswa. Akan lebih mudah diatur apabila terdapat grup mahasiswa dan karyawan. Dimana aturan untuk satu grup karyawan akan belaku bagi semua user yang menjadi karyawan pada universitas tersebut. Untuk membuat sebuah grup langkah-langkahnya sebagai berikut:
Dari menu Control Panel | Adimistrative Tools | Computer Management , buka System Tools | Local Users and Groups | Groups; kemudian pilih Action | New Group.
Klik ‘New Group’ beri nama dan deskripsi grup. Sebagai contoh: Boys.
Klik ‘Add’ untuk menambahkan user kedalam grup.
Pada pilihan ‘Select User’, atur ‘Object Type’ ke ‘Users’ kemudian klik OK. Pada ‘Location’ akan menampilkan nama komputer yang digunakan.
Selanjutnya klik ‘Advance’ dan klik ‘Find Now’ untuk melihat daftar user.
Pilih user yang akan dimasukkan kedalam grup baru ini. Gunakan tombol [Ctrl] untuk melakukan banyak pilihan user. Lalu klik OK dua kali.
Gambar 5. Membuat Grup User
Membuat Folder yang akan Disharing
Langkah berikutnya adalah membuat folder yang akan dijadikan sharing file. Pada Windows Exploler, masuk ke direktori utama drive C. Buat tiga folder yaitu GirlStuff, BoyStuff dan KidStuf dengan cara meng-klik kanan kemudian pilih New | Folder.
Gambar 6. Membuat 3 folder pada direktori utama drive C
Berikutnya adalah memberikan batasan spesifik terhadap ke tiga folder tersebut. Disini akan dicontohkan pada folder Boystuff.
Klik-kanan pada folder Boystuff, pilih ‘Sharing and Security’.
Pada Tab Sharing, pilih ‘Share this folder’ dan beri nama share serta deskripsinya pada bagian ‘Comment’.
Abaikan pada bagian User Limit, pada Windows XP jumlah maksimal user yang diijinkan terhubung pada mesin dalam satu waktu adalah 10.
Gambar 7. Tampilan dialog File Sharing Properties
Mengatur Acces Control List pada Folder Share
Masih pada folder Boystuff Properties, klik tombol ‘Permissions’. Secara default akan terpilih Everyone dimana memiliki hak akses mutlak pada folder, sehingga bisa mengubah bahkan menghapus apapun yang ada didalam folder Boystuff.
Gambar 8. Dialog Permission pada Folder yang Dishare
Untuk mengubah hak akses sebagai berikut:
Klik ‘Add’ kemudian pilih ‘Object Type’
Hilangkan tanda [√] (un-check) pada Built-in security principles and Groups, karena kita hanya akan melihat user saja. Klik OK, maka dari lokasi ini akan muncul nama komputer milik kita.
Pilih ‘Advance’ kemudian klik ‘Find Now’, akan muncul daftar user.
Klik pada user yang akan diberi hak akses untuk folder Boystuff, yaitu Aldair dan Fraser. Gunakan kombinasi tombol [CTRL] + Klik untuk melakuka pemilihan banyak (multiple choise).
Gambar 9. Proses Perubahan Hak Akses pada Folder Boystuff
Kembali ke editor ACL, secara default, user yang baru ditambahkan hanya memiliki hak untuk membaca saja (read-only). Supaya user memiliki hak baca/tulis (read-write), aktifkan pada bagian ‘Change’ di Permission for X (X: Nama User). Lakukan untuk user Alasdair dan Fraser serta pastikan jangan ada yang diberi hak ‘Full Control’.
Gambar 10. Proses perubahan hak akses pada folder Boystuff
Selanjutnya lakukan langkah-langkah diatas untuk folder Girlstuff sehingga hanya bisa diakses oleh Iona dan Catriona. Serta jangan lupa hapus grup Everyone. Dan terakhir pilih folder Kidstuff serta ulangi prosedur diatas supaya keempat user dapat mengakses folder tersebut.
Menghubungkan Klien ke Server
Ketika user lain dalam jaringan mencoba mengakses data yang ada pada mesin XP, sistem akan mengidentifikasi user dan password user tersebut. Apabila account user tersebut ada didalam sistem, selanjutnya ia akan mengecek ke ACL untuk memastikan folder mana yang dapat diakses oleh user.
a. Client Windows 95/98/ME
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghubungkan sebuah klien yang menggunakan sistem operasi Windows 98SE. Apabila kita login kedalam sistem windows 98 tanpa password, maka harus Logout terlebih dahulu, kemudian masukkan nama dan password yang telah terdaftar pada mesin XP dan windows 98 tersebut. Sedangkan pada pengaturan Network Properties dapat diatur ke Primary Network Logon to Windows Logon, sedangkan jika diatur ke Client for Microsoft Networks apabila klien tersebut terhubung ke Windows NT/2000. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengakses mesin XP:
Klik dua kali pada ikon Network Neighborhoo atau My Network Places. Akan muncul nama-nama komputer yang terhubung dalam satu grup.
Gambar 11. Tampilan Network Neighborhood
apabila terdapat peringatan error, kemungkinan anda belum login ke windows 98SE, Pilih Start | Logout, kemudian login ulang dengan memasukkan user name dan password. Klik dua kali pada mesinXP yang telah tersedia untuk mengakses folder yang telah di-share.
Gambar 12. Tampilan pada server MesinXP yang telah di share foldernya
Masuk ke folder-folder yang tersedia. Apabila user deberi hak akses Read/Write, maka bisa memodifikasi file yang ada di server, juga dimungkinkan untuk mengkopi file dari server ke tempat klien dimana dia berada.
Gambar 13. User mengakses file yang berada di server mesin XP
Apabila ada seorang user bukan dari anggota grup yang telah ditentukan pada server mesin XP, mencoba mengakses informasi yang ada disebuah folder dimana dia tidak memiliki hak akses terhadap folder tersebut, maka server secara otomatis akan menolak user tersebut. Misalkan Fraser mencoba untuk mengakses data yang ada di folder Girlstuff, maka sistem akan memberikan warning box bahwa user Fraser ditolak.
Gambar 14. Warning box yang muncul apabila user tanpa akses mencoba masuk
b. Client Windows XP
Pada Windows XP yang dilakukan hampir sama pada windows 98, masuk ke My Network, kemudian pilih server yang akan dituju. Selanjutnya akan muncul form username dan Password. Salah satu perbedaan jika menggunakan windows XP, kita bisa masuk menggunakan user dan password user lain selama user dan passwordnya terdapat pada server mesin XP
Langganan:
Postingan (Atom)