About OuterSpace

Ramalan Da Vinci: Kiamat Terjadi 1-11-4006
VIVAnews - Leonardo Da Vinci tak hanya seniman berbakat dan ilmuwan yang jenius. Dia juga seorang peramal.

Leonardo Da Vinci bahkan meramalkan akhir dunia. Menurut Da Vinci, pada 21 Maret 4006, Bumi akan dilanda banjir bah. Bencana mahadahsyat itu akan berujung pada kiamat pada 1 November 4006.

Prediksi Da Vinci ditemukan oleh peneliti Vatikan, Sabrina Sforza Galitzia yang bekerja di bagian arsip Vatikan. Galitzia menduga, sang jenius asal Italia itu menyisipkan prediksinya dalam bentuk kode.

Kode-kode kiamat itu disisipkan dalam lukisan mahakarya Da Vinci, "The Last Supper' atau 'Perjamuan terakhir'. Kata Galitzia, lukisan itu mengandung puzel astrologi dan matematika.

Galitzia yang pernah meneliti manuskrip Da Vinci di Universitas California mengatakan, bentuk setengah lingkaran di atas lukisan Yesus dan para muridnya saat perjamuan terakhir sebelum peristiwa penyaliban, mengandung kode-kode tersembunyi. Setengah lingkaran yang dimaksud berada di tengah (lihat gambar).

"Di sana ada 'Da Vinci code', kode Da Vinci -- bukan hanya kode yang dipecahkan Dan Brown," kata Galitzia seperti dimuat laman New Kerala.

Kode Da Vinci tentang kiamat memakai simbol zodiak dan menggunakan 24 huruf latin -- pengganti simbol 24 jam dalam waktu satu hari.

Namun, tak dijelaskan bagaimana simbol-simbol dalam lukisan tersebut bisa dibaca sebagai sebuah prediksi tentang kiamat.

Kebiasaan Da Vinci menyelipkan kode atau pesan dalam lukisannya diakui Galitzia sebagai tuntutan zaman. Da Vinci yang ilmuwan hidup di masa-masa sulit, dia harus lincah menghindar dari tudingan bidah oleh gereja.

Mahakarya Da Vinci, 'The Last Supper' berukuran 460 cm x 880 cm, menutupi seluruh bagian dinding di Biara Santa Maria delle Grazie di Milan. Da Vinci memulai proyek lukisannya pada 1495, dan menyelesaikannya pada 1498.

Kode dalam lukisan yang sama sebelumnya diungkap Dan Brow dalam 'The Da Vinci Code' tahun 2003. Teori Dan Brown menghebohkan publik.

Dalam bukunya, Dan Brown mengatakan sosok yang duduk di sebelah kanan Yesus bukan Yohanes- seperti anggapan publik.

Sosok yang memakai selendang senada baju Yesus adalah Maria Magdalena -- istri Yesus yang mengandung anak Sang Mesiah saat peristiwa penyaliban. Dalil Dan Brown mendapat bantahan dari gereja.


GALAKSI ANDROMEDA
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.

Istilah UFO yang Populer
Penggunaan istilah "UFO" sebagai penampakan fenomena misterius pertama kali disarankan pada tahun 1952 oleh Kapten Edward J. Ruppelt, pemimpin pertama Proyek Buku Biru. Penggunaan istilah "Piring Terbang" tidak mencerminkan penampakan yang berbeda-beda. Ruppelt mengatakan bahwa istilah "UFO" mesti dilafalkan seperti kata "you-foe" (kau musuh). Bagaimana pun juga, istilah tersebut biasanya dilafalkan dengan menyebut hurufnya satu persatu: "U. F. O.". Istilah asing ini dengan cepat diadaptasi oleh Angkatan Udara, yang juga langsung menggunakan istilah "UFOB" sekitar tahun 1954. Ruppelt menceritakan pengalamannya dengan Proyek Buku Biru dalam catatannya, "The Report on Unidentified Flying Objects" (laporan mengenai objek terbang tak dikenal) (1956), juga merupakan buku pertama yang menggunakan istilah UFO.[4] kkakjr.
Beberapa catatan dari zaman kuno

Ukiran kayu pada tahun 1566 karya Hans Gleser, yang melukiskan kejadian di Nuremberg tahun 1561.Sastra Hindu Kuno, Ramayana, menguraikan penggunaan mesin terbang rumit, yang kemudian menjadi objek terhadap spekulasi tentang BETA.


Penulis Romawi, Iulius Obsequens, menulis bahwa pada tahun 99 SM, "di Tarquinia menjelang matahari terbenam, objek bulat, seperti globe, perisai bundar atau bulat, terbang di langit dari barat menuju timur".


Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Usayd bin Hudhayr melihat gumpalan awan yang menyerupai payung yang mengagumkan, dan belum pernah terlihat olehnya sebelumnya. Awan tersebut terlihat sangat indah dihiasi dengan benda berkedip-kedip seperti lampu bergantungan, tergantung seperti lampu-lampu memenuhi ufuk dengan sinarnya yang terang. Akhirnya awan tersebut terbang lebih tinggi kemudian menghilang [5] Keesokan harinya Usaid pun menemui Muhammad dan menceritakan apa yang telah ia lihat semalam, kemudian Muhammad pun berkata bahwa, itu adalah malaikat yang ingin mendengarkan Usayd membaca Al-Qur'an.[6]


BETA berbentuk sabit seperti yang digambarkan oleh Kenneth Arnold.Pada tanggal 24 September tahun 1235, Jendral Yoritsune dan pasukannya mengamati bola aneh bercahaya yang terbang dengan pola tak beraturan di langit malam dekat Kyoto, Jepang. Penasihat jendral menyuruhnya agar tidak usah khawatir – itu hanyalah angin yang menyebabkan bintang kelihatan bergoyang.[7][8]


Pada tanggal 14 April 1561, langit di atas Nuremberg, Jerman, dilaporkan bahwa dipenuhi oleh banyak objek yang tampaknya sedang melakukan pertempuran di udara. Menurut cerita, bola-bola kecil dan cakram-cakram muncul dari tabung besar.[9][10]


Penampakan-penampakan tersebut biasanya dihubungkan sebagai gejala supernatural, malaikat, dan simbol-simbol keagamaan lainnya. Beberapa penyelidik mempercayai penampakan tersebut sebagai penampakan benda aneh di zaman kuno yang berhubungan dengan laporan piring terbang di zaman modern.


Penampakan di zaman modern


Sebelum istilah "Piring Terbang" dan "BETA" dipilih, terdapat banyak laporan tentang penampakan fenomena aneh di udara. Laporan-laporan di bawah ini terjadi pada pertengahan abad XIX sampai awal abad XX.

Pada bulan Juli 1868, penyelidik BETA mendokumentasikan penampakan piring terbang yang yang terjadi di kota Copiapo, Chili.[11]


Pada tanggal 25 Januari 1878, Denison Daily News menulis bahwa petani lokal yang bernama John Martin melaporkan penampakan objek terbang yang besar, gelap, dan bulat menyerupai balon terbang "dengan kecepatan yang menakjubkan". Ia membandingkan ukuran objek tersebut saat berada di atas kepalanya sebagai "piring yang besar".[12]


Insiden Fátima atau "Keajaiban dari Matahari", disaksikan oleh puluhan orang di antara ribuan orang di Fátima, Portugal pada tanggal 13 Oktober 1917, dipercaya oleh beberapa peneliti bahwa kejadian itu benar-benar merupakan peristiwa penampakan piring terbang.


Dalam pihak Eropa maupun pihak Jepang selama Perang Dunia II, penampakan "Pejuang musuh" (bola bercahaya dan terdapat bentuk lainnya yang mengikuti pesawat) dilaporkan oleh kedua pihak dan pilot negara yang berseteru.[13]


Pada tangal 25 Februari 1942, tentara Amerika Serikat mendeteksi adanya pesawat terbang tak dikenal yang diamati lewat pandangan mata dan pada radar di atas Los Angeles, wilayah Kalifornia. Asal-usul pesawat tersebut tidak pernah diketahui. Insiden tersebut kemudian dikenal sebagai "Pertempuran Los Angeles", atau "Peyerangan udara di pesisir barat".[14]


Sebuah BETA di atas New Hampsire pada tahun 1870, yang dikenal sebagai kapal terbang misterius.

Kesaksian Kenneth Arnold


Pada masa akhir Perang Dunia II, kemahsyuran BETA dimulai dengan laporan penampakan benda terbang aneh oleh seorang pengusaha Amerika, Kenneth Arnold, pada tanggal 24 Juni 1947 ketika mengendarai pesawat pribadinya di dekat Gunung Rainier, Washington. Ia melaporkan penampakan sembilan objek terbang bersinar melintasi Gunung Rainier menuju Gunung Adams dengan "kecepatan yang luar biasa". Dia bercerita kepada seorang wartawan surat kabar bahwa benda itu bergerak dengan kecepatan 1600km/jam.[3] Arnold kemudian mengatakan bahwa mereka "terbang seperti piringan jika dilemparkan melintasi air" dan ia juga mengatakan bahwa mereka "gepeng seperti kue pai", "berbentuk seperti piring", dan "berbentuk seperti bulan sabit, lonjong di depan dan cembung di belakang, ... mereka kelihatan seperti cakram pipih yang besar" (namun kemudian penampakannya digambarkan berbentuk seperti sabit). Laporan Arnold tersebut membuat masyarakat dan media masa terarik sehingga munculah istilah "Piring Terbang" dan "Cakram Terbang". Setelah laporan Arnold menjadi terkenal, beberapa minggu kemudian ratusan laporan penampakan yang berbeda bermunculan, banyak yang berasal dari Amerika Serikat, namun dari negara lain juga cukup banyak. Mungkin yang paling terkenal di antara laporan tersebut adalah laporan dari awak pesawat United Airlines, yang melihat penampakan sembilan objek seperti cakram di atas Idaho pada petang hari tanggal 4 Juli. Pada masa itu, penampakan tersebut lebih banyak diperbincangkan daripada laporan Arnold dan membuat seolah-olah mempercayai apa yang pernah dilaporkan oleh Arnold. Beberapa hari kemudian banyak surat kabar di Amerika yang dipenuhi oleh berita terbaru tentang "piring terbang" atau "cakram terbang" pada halaman depannya.

Insiden di Roswell


Pada tanggal 4 Juli 1947, fenomena piring terbang yang terkemuka terjadi di kota Roswell, New Mexico, dan terkenal sebagai "Insiden Roswell". Sebuah serpihan yang dianggap sebagai serpihan kapal ruang angkasa ditemukan di sebuah daerah peternakan setelah badai menerjang. Serpihan-serpihan tersebut dikumpulkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat tanpa meninggalkan bekas. Grady Barnett dan tim arkeologinya menemukan BETA berbentuk cakram yang jatuh beserta empat alien berupa manusia berkepala besar dan berwarna abu-abu. Komandan di pangkalan Angkatan Udara Roswell mengatakan pada wartawan bahwa ada cakram terbang yang ditemukan di tempat itu. Dua konferensi pers diadakan pada tanggal 8 Juli dan menyatakan bahwa serpihan yang menjadi penyebab masalah bukan berasal dari BETA, melainkan dari balon cuaca. Namun menurut Roswell Daily Record, serpihan di Roswell berasal dari BETA yang jatuh, asal dari empat alien yang tertangkap.[3] Dari kejadian ini digunakanlah istilah "UFO" pertama kalinya menggantikan penggunaan istilah "Piring Terbang" pada tahun 1952 oleh Kapten Edward J. Ruppelt. Ruppelt menceritakan pengalamannya dengan Proyek Buku Biru dalam catatannya, "The Report on Unidentified Flying Objects" (laporan mengenai objek terbang tak dikenal) (1956), juga merupakan buku pertama yang menggunakan istilah UFO.[15]

Penampilan dalam budaya populer


BETA dan makhluk hidup yang menyertainya, yang biasa disebut makhluk asing (“alien”) , atau mahluk planet lain ("Extra Terrestrial" atau E.T.), banyak diadaptasi ke dalam film maupun layar televisi. E.T. adalah singkatan dari "Extra Terrestrial", yang artinya berasal dari luar bumi. Karena ada teori yang mengatakan bahwa makhluk yang datang dengan BETA bisa saja berasal dari bumi (dari dalam bumi atau dasar laut), maka penggunaan istilah mahluk aneh (alien) lebih sering digunakan daripada mahluk asing (E.T.).

4 JENIS GERHANA MATAHARI
Fenomena alam gerhana matahari akan terjadi siang ini. Gerhana kali ini merupakan yang terlama dalam milenium ketiga. Durasinya 11 menit 8 detik. Gerhana dengan tempo lebih dari 11 menit baru akan terjadi 1033 tahun lagi. Sayang hanya sebagian masyarakat Indonesia yang bisa menyaksikan fenomena ini. Itu pun bukan gerhana matahari cincin (GMC).
Matahari cincin hanya bisa disaksikan di 11 negara/wilayah, yakni Chad, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo bagian Utara, Uganda, Kenya, Somalia bagian Selatan, Samudra Hindia, India bagian Selatan, Srilangka bagian Utara, Myanmar, dan China.
Masyarakat Indonesia di wilayah Sumatera, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian (GMS).
Gerhana matahari adalah peristiwa tertutupinya piringan matahari oleh piringan bulan dan teramati dari permukaan Bumi. Gerhana matahari ini selalu terjadi pada saat fase bulan baru. Namun, tidak setiap bulan baru terjadi gerhana matahari karena bidang orbit bulan mengelilingi bumi tidak berimpit dengan bidang orbit bumi mengelilingi matahari (disebut ekliptika), tetapi membentuk sudut sekitar 5,2 derajat. Hanya pada saat fase bulan baru dan posisi bulan di sekitar perpotongan orbit bulan dan ekliptikalah, gerhana matahari ini akan terjadi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menjelaskan ada empat jenis gerhana, yaitu Gerhana Matahari Cincin (GMC), Gerhana Matahari Total (GMT), Gerhana Matahari Hybrid (GMH), dan Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Pembagian ini bergantung pada jarak Bumi-Bulan, jarak Bumi-Matahari, dan lokasi pengamat di permukaan Bumi saat gerhana terjadi.
Jarak Bumi-Matahari sendiri bervariasi antara 1,471 x 108 km, yang terjadi pada sekitar 3 Januari, dan 1,521 x 108 km, yang terjadi pada sekitar 6 Juli. Karena diameter Matahari 1,392 x 106 km, maka diameter sudut Matahari (diameter Matahari yang tampak dari Bumi) ini bervariasi antara 32,531 menit busur dan 31,462 menit busur. Adapun jarak Bumi-Bulan yang bervariasi antara 3,566 x 105 km dan 4,064 x 105 km menyebabkan diameter sudutnya bervariasi antara 33,468 menit busur dan 29,392 menit busur, mengingat diameter Bulan adalah 3,475 x 103 km.
Sebagaimana terlihat, meskipun jarak Bumi-Matahari sekitar 400 kali lebih jauh dari pada jarak Bumi-Bulan, namun karena diameter Matahari 400 kali diameter Bulan, maka diameter sudut Matahari dan Bulan tidak jauh berbeda.
Variasi diameter sudut kedua benda langit inilah yang menentukan apakah suatu gerhana termasuk GMC, GMT atau GMH. Jika diameter sudut Matahari lebih besar daripada diameter sudut Bulan, maka gerhananya termasuk GMC. Adapun jika diameter sudut Matahari lebih kecil daripada diameter sudut Bulan, maka GMT-lah yang terjadi. Ketika diameter sudut Matahari hampir sama dengan diameter sudut Bulan, saat itulah terjadi GMH.
Selain faktor diameter sudut tersebut, fakta lokasi pengamat juga sangat menentukan tampakan gerhana yang terjadi. Ketiga macam gerhana tersebut terjadi saat pengamat di suatu lokasi tertentu piringan Bulan terlihat tepat menutupi piringan Matahari. Jika yang teramati adalah piringan Bulan tidak tepat menutupi piringan Matahari, maka GMS-lah yang terjadi. Ketertutupan piringan Matahari oleh piringan Bulan tersebut dapat dinyatakan dalam satuan persentase dan disebut dengan magnitudo gerhana.
Nah, hari ini bulan berada pada fase bulan baru dan posisinya di sekitar perpotongan orbit bulan dan ekliptika. Karena itulah pada hari ini akan terjadi gerhana. Siang ini jarak bumi-matahari adalah 1,472 x 108 km, sehingga diameter sudutnya adalah 32,508 menit busur.
Adapun jarak Bumi-Bulan saat tersebut adalah 4,054 x 105 km, sehingga diameter sudut Bulan adalah 29,467 menit busur. Karena diameter sudut Matahari saat itu lebih besar daripada diameter sudut Bulan, maka jenis gerhana yang terjadi adalah
GMC.

SEPUTAR MITOS GERHANA
Meski para astronom India melakukan langkah maju dengan meluncurkan sejumlah roket ke angkasa untuk menyelidiki gerhana. Namun, itu tak bisa menyingkirkan mitos yang terlanjur beredar.

Hampir semua kuil di India hari ini, Jumat 15 januari 2010, menutup pintunya rapat-rapat selama terjadinya gerhana matahari.
Salah seorang pendeta kuil Hindu mengatakan penutupan kuil untuk mengusir energi negatif yang diakibatkan gerhana matahari.
"Saat gerhana terjadi, dipercaya bumi akan diselubungi kegelapan. Gerhana menciptakan medan energi negatif. Selain itu, kuman-kuman di atmosfer menjadi aktif, level kontaminasi kuman itu juga akan meningkat drastis," kata pendeta Kuil Lakshmi-Narayan, Mukesh Kothari, seperti dimuat laman Times of India, Jumat 15 Januari 2010.

Mitos gerhana matahari di India juga ramai dibicarakan saat negeri itu mengalami gerhana matahari total, Rabu 28 Juli 2009.
Saat itu, para ahli nujum India memprediksikan, kekerasan dan kekacauan akan melanda seluruh dunia karena kepercayaan tahayul mereka sebagai akibat dari gerhana matahari total.
Dalam mitos Hindu, dua setan – Rahu dan Ketu — diyakini “menelan” matahari selama terjadinya gerhana. Wanita-wanita hamil disarankan tetap berada dalam rumah selama gerhana berlangsung untuk menghindari bayi mereka terlahir tak cacat. Doa-doa, puasa dan mandi ritual dianjur untuk dilakukan di sungai-sungai suci.
Mitos soal gerhana matahari bukan hanya milik India.
Di tanah Jawa beredar mitos bahwa Raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya (matahari), menyebabkan terjadinya gerhana.
Di China, orang percaya bahwa seekor naga langit membanjiri sungai dengan darah lalu menelannya. Sampai abad ke 19, orang China biasa membunyikan petasan untuk menakut-nakuti sang naga.
Sementara, suku Indian juga percaya bahwa seekor naga lah yang membuat gerhana bulan. Mereka lalu menyembah sang naga dengan berendam sampai sebatas leher.
Di negeri matahari terbit, Jepang, orang percaya bahwa waktu gerhana ada racun yang disebarkan ke bumi. Dan untuk menghindari air di bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur mereka.
Mitos gerhana juga menyebar ke Eropa. Dikabarkan, Raja Louis dari Perancis wafat setelah mengamati gerhana di tahun 840. Konon ia begitu bingung saat kegelapan selama 5 menit dan meninggal karena begitu takut.
Ada lagi cerita menarik soal gerhana bulan. Cerita ini melibatkan sang penemu Benua Amerika, Columbus.
Seperti dimuat laman Live Science, konon gerhana bulan lah yang menyelamatkan Columbus di Jamaica.
Saat itu, perbekalan pasukan Columbus makin menipis, penduduk lokal enggan membagi bahan makanan milik mereka.
Dengan berbekal almanak buatan Regiomontanus, Columbus mengetahu bahwa pada 29 Februari 1504 akan terjadi gerhana bulan total.
Kepada pemimpin lokal, dia mengatakan bahwa Tuhan marah pada masyarakat lokal karena mereka tak mau memberikan bahan makanan mereka. Caranya, dengan melenyapkan bulan.
Benar saja, bulan lenyap dari langit. Beberapa saat kemudian, bulan muncul dengan bentuknya yang mengerikan, merah seperti darah.
Penduduk asli pun ketakutan dan menganggap apa yang dikatakan Columbus terbukti. Dari segala arah, penduduk mendatangi kapal Columbus, menyembah-nyembah, dan mempersembahkan bahan makanan, dengan harapan Tuhan tak lagi marah dan mengembalikan kondisi bulan.



BUMI RENTAN TERHADAP SERANGAN ASTEROID
Ancaman untuk Bumi bisa berasal dari luar angkasa. Salah satu bentuknya adalah asteroid.  

Ternyata, tameng Bumi untuk menahan gempuran asteroid lemah. Kita masih sering kecolongan.
Seperti dimuat laman Space.com, Amerika Serikat diminta berbuat banyak untuk melindungi Bumi dari asteroid, daripada bergantung pada misil nuklir penangkis asteroid.
Dalam 134 lembar laporan, Akademi Sains Nasional, yang dirilis Jumat lalu, menyatakan, sebesar US$ 4 dikeluarkan oleh Amerika Serikat untuk mengidentifikasi potensi bahaya asteroid, tak cukup
Lembaga Antariksa AS, NASA membutuhkan lebih banyak dana, setidaknya membutuhkan US$ 1 juta untuk meneliti bagaimana cara melawan bebatuan asteroid yang mengancam bumi - apakah membangun pesawat luar angkasa dan teknologi khusus untuk menangkis asteroid.
AS juga diminta merencanakan metode pertahanan Bumi melawan asteroid dalam waktu dekat. Senjata nuklir harus dijadikan solusi terakhir- sebab, itu hanya akan berguna jika asteroid yang bakal menghantam Bumi sudah diperkirakan jauh-jauh hari.
Para ilmuwan juga mengatakan dibutuhkan untuk membangun dan meluncurkan pesawat luar angkasa yang berfungsi mendorong dan menghancurkan asteorid, tanpa tenaga nuklir. Mengatur evaluasi dan bentuk pertahanan sipil lain hanya akan efektif jika yang dihadapi adalah asteroid kecil, dan tentu saja waktu jatuhnya asteroid itu sudah bisa diperkirakan.
Ahli asteroid NASA mengatakan lembaga itu telah menemukan keberadaan sekitar 85 persen asteroid besar di dekat bumi, satu di antaranya diperkirakan memiliki lebar 1 kilometer.
Tapi, baru 15 persen dari asteroid berukuran 460 kaki yang ditemukan, sementara yang ukurannya lebih kecil, yakni 164 kaki atau 50 meter baru ditemukan sekitar 5 persen.
Padahal, asteroid-asteroid kecil itu tak kalah bahayanya.
Lindley Johnson, manajer kajian benda dekat Bumi, NASA mengatakan bahwa NASA membutuhkan dana sebesar US$ 1 miliar dalam 15 tahun untuk menemukan semua asteroid terdekat yang bisa mengancam bumi.
Minggu lalu, meteorit kecil menimpa atap sebuah tempat praktek dokter di Virginia, AS. Meteor yang membentur dinding, memantul, dan kemudian pecah di lantai. Tak ada korban yang dilaporkan, namun pada saat kejadian tempat praktek dokter itu sedang ramai.
Sebelumnya, juga ada meteor jatuh di Bone, Sulawesi Selatan. Asteroid itu berukuran sekitar 10 meter.
Meteor yang meledak di atas permukaan bumi dengan kekuatan setara 50.000 ton bahan peledak itu bahkan diakui sebagai satu diantara sembilan tonggak sejarah astronomi penting dunia yang terjadi pada 2009.

KABOOM !! 2 ASTEROID BERTABRAKAN DI ANGKASA
Jejak-jejak misterius, berupa puing-puing membentuk pola 'X',ditemukan oleh teleskop Hubble, milik Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA.
Selama ini, serpihan-serpihan bebatuan angkasa memang bukan hal yang luar biasa, namun bukti-bukti yang baru-baru ini ditemukan, belum pernah terlihat sebelumnya.
Temuan ini diobservasi oleh teleskop Hubble pada 25 hingga 29 Januari 2010.
Berdasarkan foto dipublikasikan pada 2 Februari 2010, benda diduga komet, yang disebut P/2010 A2, memiliki pola seperti huruf 'X' dan memiliki struktur terbuat dari inti dan serabut.
Foto Hubble menunjukan inti utama P/ 2010 A2 terletak di luar lingkaran debunya.
"Ini sangat berbeda dengan debu komet biasa," kata ilmuwan dari Universitas California, Los Angeles, David Jewitt, seperti dimuat laman Space.com.
Fenomena ini diduga berasal dari tabrakan dua asteroid yang melaju dengan kecepatan lebih dari 11.000 mil per jam, atau lima kali lipat dari kecepatan peluru yang ditembakan.
Inti asteroid yang bertubrukan diperkirakan berdiameter sekitar 460 kaki atau 140 meter.
Para ilmuwan mengira nukleus ini sebagai sisa-sisa asteroid yang selamat dari tumbukan, sementara yang terlihat seperi ekor adalah puing-puing yang dihasilkan dari tabrakan itu.
"Jika penafsiran ini benar, ini adalah akibat dari tumbukan dua asteroid yang menciptakan puing-puing. Sisa-sisa tumbukan lalu disapu ke belakang oleh tekanan radiasi matahari, dan lalu menjadi ekor," kata Jewitt.
P/2010 A2 ditemukan mengorbit di bagian dalam sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Ketika diamati Hubble, objek itu berjarak kira-kira 180 juta mil atau 290 juta kilometer dari Matahari dan 90 juta mil atau 145 juta kilometer dari Bumi.



AWAS, PUNCAK BADAI MATAHARI 2012-20
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara tahun 2012 hingga 2015. Saat itu akan terjadi badai matahari.

Meski perlu diwaspadai, badai itu tidak sampai menghancurkan peradaban di muka bumi. Yang paling dirasakan adalah perubahan iklim yang sanget ekstrem.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Elly Kuntjahyowati dalam rilisnya yang diterima VIVAnews, Kamis 4 Maret 2010, menuturkan antariksa memang memiliki fenomena yang dinamis.
Fenomena ini berupa cuaca antariksa. Cuaca antariksa disebabkan aktivitas matahari yang melontarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi, dan radiasi gelombang elektromagnetik. Lontaran partikel dan radiasi yang mengarah ke bumi akan mempengaruhi lapisan atmosfer, sistem teknologi, serta aktivitas manusia di antariksa dan bumi.
Matahari, kata dia, sebenarnya memiliki siklus dan tidak diam. Matahari mengalami ledakan-ledakan yang bisa sampai ke bumi. Selain itu, matahari memiliki berbagai aktivitas yaitu medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik.
"Masyarakat banyak menghubungkan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012 yang berasal dari ramalan Suku Maya. Ternyata, dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," kata dia.
Efek badai tersebut yang paling utama akan dirasakan pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.
Efek lainnya, aktivitas matahari juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ketika ativitas matahari meningkat, maka matahari akan memanas. Akibatnya, suhu bumi meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang ekstrem peningkatan aktivitas matahari diduga dapat menyebabkan kemarau panjang. Namun, hal ini masih dikaji oleh para peneliti.
Untuk menenangkan masyarakat, Lapan akan mengadakan sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 pada acara seminar Center for Remote Sensing and Ocean Sciences (Cresos) International Symposium on South East Asia and Pasific Environtemt Problems and Satellite Remote Sensing di Universitas Udayana, Bali.



MATIKAN LISTRIK SAAT BADAI MATAHARI
VIVAnews - Banyak masyarakat yang menghubungkan fenomena badai matahari dengan isu kiamat di tahun 2012 yang berasal dari ramalan suku maya. Namun dari hasil pengamatan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), badai matahari tidak secara langsung menghancurkan bumi.



Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lapan Clara Yono Yatini menjelaskan, pengaruh badai matahari terhadap manusia kemungkinan kecil, namun lebih berpengaruh terhadap sistem teknologi seperti satelit karena partikel badai matahari yang meletup mengenai satelit secara langsung.


Sosialisasi badai matahari ini disampaikan dalam seminar Centre for Remote Sensing and Ocean Sciences (Cresos) International Symposium on South East Asia and Pasific Environment Problems and Satelite Remote Sensing di Universitas Udayana, Denpasar, Selasa 9 Maret 2010.


“Matahari ini kan memiliki aktivitas, sehingga memiliki letupan-letupan yang sampai ke bumi, namun tidak besar pengaruhnya terhadap manusia, karena letupan matahari tersebut mengenai satelit yang ada di angkasa,” jelasnya.

Matahari memiliki aktivitas seperti medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetic. Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara tahun 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari.


“Matahari memang memiliki siklus untuk mengalami badai matahari setiap 11 tahun sekali, namun tepatnya tidak bisa diprediksikan kapan terjadi badai matahari, tapi bisa diprediksi antara satu hingga tiga hari sebelum terjadi badai matahari,” katanya.


Selain mempengaruhi satelit dan mengganggu sistem teknologi yang di gunakan manusia di bumi, badai matahari juga dapat mempengaruhi perubahan iklim yang memanas dan kemarau panjang, hal tersebut masih dikaji oleh para peneliti. Untuk mengantisipasi gangguan , masyarakat yang berkepentingan dengan teknologi diimbau agar mematikan satelit, listrik, serta segala bentuk teknologi saat terjadi badai matahari nanti.



PENAMPAKAN UFO DI SACRAMENTO
VIVAnews - Apakah benda mirip piring terbang atau UFO sedang mendekat ke Sacramento, Amerika Serikat (AS). Kelompok lokal yang memantau kemungkinan jejak UFO mengatakan, terjadi beberapa kali penampakan UFO belakangan ini.



Seperti dilansir news10.net, Kamis 25 Maret 2010, Ben Stoecker, anggota The Mutual UFO Network yang bertempat di Sacramento mengatakan tengah terjadi sesuatu di kota ini.


"Ada sebuah fenomena atau mungkin beberapa kemungkinan fenomena yang tidak pernah kami pahami sebelumnya," kata Stoecker. "Mungkin mereka berasal dari planet lain, atau dari Mars," ujar dia.


Dia pun melihat sebuah video penampakan UFO di kaki gunung setempat. Dan dia bersikukuh ada kemungkinan yang bisa menjelaskan menggambarkan beberapa kali penampakan itu.


"Mungkin mereka sedang membangun satu objek tak jauh dari lokasi ini. Mungkin mereka berkelompok atau bekerja sama dengan pemerintah AS," ujar dia.


Jelas saja pernyataan Stoecker ini tak dapat dimengerti astronomi dari Kampus Sacramento City, Liam McDaid. Penjelasan Stoecker itu sangat sulit dimengerti McDaid.


Mengapa setiap kali ada penampakan cahaya selalu dikaitkan dengan mahkluk asing dari planet lain. "Itu mungkn saja bukan alien, bisa jadi hanya penampakan cahaya biasa berbentuk huruf X yang mengusik dia," ujar dia.


McDaid menginginkan adanya bukti kuat dari komunitas UFO di Sacramento. "Saya butuh beberapa bukti nyata adanya makhluk asing. Apakah itu perangkat keras sistem komputer, teknologi, atau logam," ujar dia.



FENOMENA LANGIT TAHUN 2010
Beberapa fenomena astronomi menarik akan terjadi di tahun 2010 ini. Beberapa diantaranya bahkan bisa dikategorikan ‘luar biasa’. Berikut ini peristiwa langit yang akan terjadi di 2010, seperti dimuat laman Space.com.

15 Januari, gerhana matahari cincin terlama

Gerhana matahari cincin akan terjadi pada Jumat 15 Januari 2010, khususnya di Afrika, India, dan China. Gerhana matahari cincin terjadi saat Bulan berada jauh dari bumi sehingga piringannya terlihat kecil dan tidak dapat menutupi seluruh piringan matahari. Piringan matahari yang tertutup oleh piringan Bulan hanya bagian tengahnya saja, sekitar 92 persen, sehingga bagian pinggir matahari tidak tertutup. Oleh karena itu piringan matahari akan terlihat dari muka bumi seperti lingkaran cincin yang bercahaya. Gerhana yang akan terjadi berdurasi 11 menit 8 detik. Menurut ilmuwan NASA, ini durasi yang sangat lama, terlama sepanjang milenium. Durasi ini tak akan terulang lagi hingga 3043!

29 Januari, Planet Mars mendekat ke bumi

Hari itu, Planet Mars hanya sejauh 61,7 juta mil dari Bumi. Ini waktu terbaik untuk para pengamat langit untuk mengamati Mars dengan menggunakan teleskop. Meski mendekat, Mars tak bisa diamati maksimal dengan mata telanjang. Mars tidak akan terlihat sebesar Bulan, untuk mata kita Mars hanya seperti bintang kecil di langit.

16 Februari, Jupiter dan Venus akan terlihat bersama

Seperti dua kapal yang melintasi senja, Venus dan Jupiter akan terlihat bersamaan dengan jarak antara 5 derajat. Saat itu Jupiter mendekati matahari, sementara Venus bergerak menjauhi sang surya.

28 Maret sampai 12 April, Venus dan Merkurius seperti berpasangan

Dua planet ini akan merupakan pasangan menarik di langit barat dan barat laut, saat senja. Jarak dua planet ini hanya sekitar lima derajat. Venus muncul ke kiri dan sedikit di atas bayangan Mercurius. Pada tanggal 3 April, mereka akan terlihat sangat dekat, hanya sedikit di atas 3 derajat.

6 Juni, dua fenomena menarik di Langit

Mars akan berjarak kurang dari satu derajat utara dari bintang biru Regulus. Konjungsi ini akan mudah terlihat di langit malam. Malam yang sama, Jupiter Uranus akan terlihat bersamaan dalam tiga seri konjungsi. Hanya ada enam konjungsi seperti ini antara tahun 1801 dan 2200. Yang terakhir pada tahun 1983 dan berikutnya akan datang antara tahun 2037-2038.

26 Juni, gerhana bulan parsial

Gerhana ini akan terjadi di Kepulauan Hawaii, barat Alaska, Australia, Selandia Baru, wilayah bagian timur Malaysia dan Asia. Di lokasi-lokasi ini, akan terlihat bagian atas bulan gelap oleh bayangan Bumi.

11 Juli, Gerhana matahari total

Gerhana matahari total akan terjadi di 15 mil dari Tahiti dan Pulau Paskah. Sementara di sebuah titik lokasi di Samudera Pasifik Selatan, matahari tertutup total selama 4 menit dan 45 detik.

Awal Agustus, Trio Planet

Mars melewati kurang dari dua derajat di selatan Saturnus pada 1 Agustus. Kemudian, bayangan Venus anya lebih dari 3 derajat ke selatan sembilan hari kemudian; pada 8 Agustus. Tiga planet itu akan membentuk apa yang Jean Meeus mendefinisikan sebagai “trio,” ketika tiga planet yang sesuai dalam lingkaran dengan diameter minimum lebih kecil dari 5 derajat.

12 Agustus, Hujan Meteor Perseid

Hujan meteor tahunan ini akan maksimal terjadi di langit gelap, tanpa diintervensi cahaya bulan. Sekitar 90 meteor akan jatuh tiap jamnya.

21 September, Jupiter, Besar dan Tinggi

Jupiter akan berada di langit tengah malam, yaitu, pada oposisi (-2,9 magnitudo). Dalam orbit ini, Jupiter lebih dekat daripada jarak rata-rata.

Akhir Oktober, Bumi dilintasi Komet

Komet Hartley 2 akan melintas bumi, tepatnya 11,2 juta mil dari Bumi pada pada 20 Oktober 2010, hanya seminggu sebelum komet ini melewati matahari dalam jarak dekat. Komet ini bisa dilihat dengan mata telanjang di daerah pedesaan, bukan di tengah hingar-bingar kota.

14 Desember, Hujan meteor Gemini

Hujan meteor gemini kembali terjadi. Sekitar 120 meteor per jam akan turun dan menciptakan fenomena yang indah.

20-21 Desember, Gerhana Bulan Total

Amerika Utara mendapatkan ‘kursi terbaik’ untuk melihat fenomena gerhana bulan total ini. Untuk Timur AS dan Kanada, fenomena ini terjadi dini hari. Untuk barat AS dan Kanada, fenomena ini terjadi pada tengah malam 20-21 Desember. Gerhana bulan ini akan terjadi selama 1 jam dan 14 menit.


--------------------------------------------------------------------------------